Selasa 15 Aug 2017 20:15 WIB

Harga Hewan Kurban Naik 5 Hingga 30 Persen

Red: Qommarria Rostanti
Penjual sapi melakukan aktivitas di Pasar Hewan Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat (11/8).
Foto: ANTARA FOTO
Penjual sapi melakukan aktivitas di Pasar Hewan Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha mengalami kenaikan bervariasi antara 5 hingga 30 persen dibandingkan biasanya. Hasil tersebut berdasarkan laporan dari Petugas Informasi Pasar (PIP) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, kenaikan harga tersebut disebabkan beberapa faktor. "Pertama, karena adanya permintaan ternak yang meningkat dan serentak hampir di seluruh provinsi khususnya di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (15/8).

Kedua, lantaran ternak kurban telah dipilih sesuai kriteria syariah Islam dan disiapkan secara khusus sebagai ternak kurban. Ketiga, adanya biaya transportasi tambahan dan biaya pemeliharaan di tempat-tempat penjualan ternak kurban. Keempat, kata dia, pembeli tidak terlalu mempermasalahkan harga selama kriteria ternak kurban sesuai syariah Islam terpenuhi.

Dia mengatakan harga sapi di Jawa Barat berkisar antara Rp 51 ribu sampai Rp 65 ribu per kilogram berat hidup, di Jawa Tengah berkisar antara Rp 51 ribu hingga Rp 55 ribu per kilogram berat hidup, dan di Jawa Timur berkisar antara Rp 47 ribu sampai Rp 52 ribu per kilogram berat hidup. "Dalam praktiknya ternak kurban dijual dengan berat taksiran (tongkrongan) tanpa ditimbang," kata I Ketut.