Rabu 16 Aug 2017 21:39 WIB

Jelang Lebaran, Harga Sapi di Bantul Stabil

Sapi kurban. (ilustrasi).
Foto: Mahmud Muhyidin
Sapi kurban. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Tim Pengendali Inflasi Daerah DIY menyatakan harga sapi di pasaran Kabupaten Bantul pada dua pekan menjelang Lebaran Haji 2017 stabil atau belum ada kenaikan dari harga sebelumnya. "Harga sapi masih wajar-wajar, masih stabil rata-rata berkisar Rp 19 juta sampai Rp 21 juta per ekor," kata Kepala Bagian Analisis Kebijakan Produktivitas Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY, Deden Rohanawati, Rabu (16/8).

Menurut dia, stabilnya harga sapi itu diketahui setelah pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY melakukan pemantauan harga sapi serta ketersediaan stok ternak di peternak Bantul. "Harga sapi untuk hewan kurban rata-rata segitu dan, Idul Adha sepertinya tidak ada pengaruh, jadi harganya relatif normal karena mungkin stoknya mencukupi sehingga harganya stabil," kata Deden.

Ketua Tim Advisori Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta Sri Fitriani mengatakan, harga sapi di pasaran pekan ini masih stabil karena ketersediaan yang cukup dan distribusinya lancar. "Jadi, kalau dilihat dari pergerakan harganya rata-rata untuk sapi masih stabil atau tidak ada peningkatan. Saya sudah cek harganya kalau dibanding minggu dan bulan sebelumnya relatif stabil," katanya.

Pada tahun lalu, kata dia, harga sapi menjelang Idul Adha sedikit mengalami kenaikan dari harga sebelumnya. Akan tetapi, setelah pelaksanaan kurban selesai, harganya normal kembali.

Ia menilai, stabilnya harga karena tidak ada gejolak dan stok ternak lebih terjaga sehingga tidak mempengaruhi pergerakan harga ternak tersebut. "Pemerintah juga sudah melakukan kia-kiat bagaimana supaya daging ataupun hewan kurban tersedia di Yogyakarta," katanya. Selain itu, pemantauan terhadap pedagang dan pasar lebih intensif menjelang Idul Adha.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement