REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Masyarakat Suku Badui yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, sangat mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 45 sebagai dasar ideologi bangsa Indonesia. "Kami berkomitmen mencintai NKRI karena hidup menjadi rukun, damai, tenteram, aman, dan sejahtera," kata pemuka adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Saija, Jumat (18/8).
Pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kamis (17/8), masyarakat Badui menyelenggarakan upacara pengibaran bendera Merah Putih di Ciboleger. Upacara tersebut merupakan bentuk kecintaan terhadap NKRI yang diperjuangkan para pahlawan hingga mengorbankan jiwa dan raga.
Untuk itu, masyarakat Badui yang berpenduduk sekitar 10.500 jiwa setia terhadap NKRI. Masyarakat adat Badui diajarkan cinta damai juga cinta Indonesia dan cinta lingkungan alam.
Selama ini, NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika dapat mempersatukan keanekaragaman rakyat Indonesia dengan perbedaan agama, suku, budaya, dan bahasa. "Namun, melalui Pancasila menjadi bersatu, bersaudara, dan saling menghormati dan menghargai di tengah perbedaan itu sendiri. Kami sebagai rakyat Indonesia tentu sangat mencintai NKRI dan sudah harga mati," katanya.
Salah satu hal yang membuktikan bahwa masyarakat Suku Badui sangat menghormati dan mencintai Indonesia adalah belum ada warga Badui yang terlibat dalam kasus hukum. Kehidupan masyarakat Badui lebih tertib dan rukun hingga kini belum pernah terjadi keributan, apalagi sampai melakukan perlawanan terhadap pemerintah. "Kami terus menjaga NKRI memegang teguh Pancasila sebagai sumber pedoman hidup di Tanah Air," katanya.