Jumat 18 Aug 2017 11:31 WIB

Jatuh Saat Lomba Panjat Pinang, Warga di Bandung Meninggal

Rep: Djoko Suceno/ Red: Agus Yulianto
Seorang bocah mengikuti lomba panjat pinang memperingati HUT Kemerdekaan ke-72 RI (Ilustrasi)
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Seorang bocah mengikuti lomba panjat pinang memperingati HUT Kemerdekaan ke-72 RI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kemeriahan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 Kamis (17/8) sekitar pukul 16.30 WIB di lapangan bola voli Jl Mercuri Utara, Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, berubah menjadi kesedihan. Pasalnya, salah seorang peserta lomba panjat pinang meninggal dunia setelah terjatuh dari ketinggian sekitar tujuh meter.

"Korban saat itu sudah sampai di atas dan tengah mengambil hadian yang digantung. Tiba-tiba lingkaran bambu di atas pohon pinang patah hingga korban terjatuh," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Drs Yusri Yunus kepadapara wartawan, Jumat (18/8).

Menurut Yusri, saat jatuh posisi kepala korban membentur tanah sehingga bagian lehernya patah. Korban bernama Icim, warga Kampung Rancaloa, RT 05 RW 03 Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, sempat dilarikan ke RS Islam Jl Soekarno-Hatta Bndung.

Namun nyawa korban tak tertolong. "Polisi masih menyelidiki kecelakaan saat lomba panjat pinang ini. Sejumlah saksi termasuk panitia penyelengara kegiatan telah dimintai keterangannya oleh polisi," ujar dia.

Sedangkan menurut kesaksian Suryanto (50 tahun), kecelakaan berawal ketika korban baru sampai di puncak pohon pinang. Korban berhasil sampai di atas setelah bahu-membahu bersama rekan-rekannya. Korban yang sampai ke puncak pohon pinang kemudian duduk di lingkaran bambu tempat menggantungkan berbagai jenis hadiah. Baru beberapa hadiah yang bisa diambilnya, tiba-tiba lingkaran bambu patah dan langsung korban terjatuh.

"Korban tak sempat menyelamatkan diri karena kejadiannya sangat cepat. Saat sampai di tanah tubuh korban sempat bergerak dan kemudian dilarikan ke rumah sakit," ujar saksi yang saat kejadian berada di lokasi.

Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban lantaran mengetahui hal itu terjadi karena kecelakaan. Jenazah korban kemudian dibawa ke Majalengka untuk dimakamkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement