Jumat 25 Aug 2017 11:56 WIB

Lahan Gambut di Aceh Barat Kembali Terbakar

Sejumlah pengendara melaju di jalan yang dipenuhi kabut asap di Jalan Medan - Banda Aceh di Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Senin (24/7). Kebakaran hutan dan lahan gambut mengakibatkan beberapa daerah di Provinsi Aceh dicemari oleh asap.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Sejumlah pengendara melaju di jalan yang dipenuhi kabut asap di Jalan Medan - Banda Aceh di Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Senin (24/7). Kebakaran hutan dan lahan gambut mengakibatkan beberapa daerah di Provinsi Aceh dicemari oleh asap.

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH — Kebakaran lahan gambut kembali terjadi di wilayah empat desa/ gampong dalam Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dalam beberapa hari terakhir. Camat Kaway XVI, Khairuzzadi, di Meulaboh, Jumat (25/8), mengatakan, lokasi kebakaran lahan gambut tersebut diperkirakan berjarak sekitar 2,5 kilometer dari jalan desa sehingga sulit dijangkau untuk pemadaman secara sempurna.

"Lokasinya agak jauh dari pemukiman penduduk, sudah memasuki kawasan hutan, lebih 2 kilometer dari jalan. Kami belum tahu persis apakah sumber api itu merupakan sisa kebakaran sebelumnya, sebab saat ini cuaca seperti musim kemarau, panas," kata dia. 

Titik api akibat terbakarnya hutan lahan gambut tersebut seperti di Desa Simpang, Peunia, Padang Mancang dan Meunasah Buloh, Kecamatan Kaway XVI. Hampir semua lokasi kejadian pesebaran api tidak bisa dijangkau oleh kendaraan roda empat dan roda dua.

Khairuzzadi menuturkan, terbakarnya hutan dan lahan gambut di wilayahnya tersebut baru meluas sekitar dua hari terakhir. Armada pemadam kebakaran (damkar) juga tidak bisa tembus ke lokasi karena medan jalan menuju titik api yang begitu ekstrem.

"Hingga hari ini (Jum'at) masih terbakar itu, karena baru dua hari ini tebakar dan meluas, penanganan kalau dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga tidak bisa melakukan apa-apa, karena kondisi jalan masuk payah," kata dia. 

Dia menyampaikan, sumber api belum dapat dipastikan karena hal tersebut membutuhkan identifikasi dari pihak berwajib, namun unsur muspika telah mengimbau dan malarang masyarakat membakar lahan maupun hutan. Kebakaran lahan gambut juga terjadi di wilayah Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, lokasi terbakarnya puluhan hektare lahan tersebut tidak mudah untuk dijangkau pejalan kaki, apalagi menggunakan armada damkar.

Dua satelit, Terra dan Aqua, yang digunakan untuk menyensor dengan pantauan modis, mendeteksi tiga titik panas terdapat berada di wilayah Aceh, hingga Kamis (24/8) sore. "Tiga hotspot terpantau di Aceh," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Kelas I Blang Bintang, Zakaria di Aceh Besar, Kamis.

Dia menerangkan, tiga titik panas itu terdeteksi pada dua kabupaten di Aceh dengan wilayah yang berbeda, dibanding pagi hari di hari yang sama. Tiga titik panas itu terdeteksi pada dua kabupaten di Aceh dengan wilayah yang berbeda, dibanding pagi hari di hari yang sama.

Titik panas kali ini memang masih berada di Kabupaten Aceh Barat, akan tetapi cuma dua titik dengan wilayah penyebaran di dua kecamatan yakni Johan Pahlawan, dan Sama Tiga. Terakhir sisanya satu titik panas terpantau di Kabupaten Aceh Tengah dengan posisi kordinat berada di Kecamatan Silihnara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement