REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) berharap ke depannya tidak akan ada lagi gangguan jaringan perbankan setelah migrasi jaringan satelit Telkom-1 yang diperkirakan selesai pada 10 September mendatang. Pada Jumat (25/8) sekitar pukul 16.51 WIB, terjadi anomali pada satelit Telkom 1 yang mengakibatkan semua jaringan ATM yang menggunakan VSAT Telkom-1 mengalami gangguan.
Beberapa bank-bank yang terkena dampak paling besar yaitu Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI dan Bank BCA. Untuk mengatasi hal ini, Telkom tengah berupaya melakukan migrasi jaringan satelit dari Telkom-1 ke Telkom 3S.
Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo menegaskan, perlu adanya penggunaan satelit alternatif untuk jaringan. Hal ini sebagai bentuk kehati-hatian agar tidak lagi mengganggu layanan nasabah.
"Kalau terjadi seperti Telkom 1 semua harus mempersiapkan diri, harus menggunakan jaringan alternatif. Ini adalah bentuk kehatian-hatian. Kita harapkan 10 September (migrasi satelit) sudah selesai," ujar Agus DW Martowardojo di Gedung Bank Indonesia, Jumat (1/9).
Selain bank-bank besar yang tergabung dalam Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4, Agus mengatakan, cukup banyak bank yang terkena dampak dari gangguan satelit Telkom-1 ini. Namun, untuk bank-bank yang relatif kecil tidak terkena dampak besar karena umumnya lebih banyak menggunakan ATM bersama yang terhubung dengan jasa interkoneksi.
Menurut Agus, dalam bisnis terdapat continuity plan yang menjamin bahwa jangan sampai pelayanan masyarakat terganggu karena ada masalah tertentu. Ia berharap pengalihan jaringan Telkom-1 ke Telkom 3S dapat segera selesai pada 10 September mendatang, dan ke depannya tidak ada layanan perbankan yang terganggu lagi.
"Setiap hari diperkirakan paling tidak sudah ada 1.000 ATM yang sudah dikonversi (migrasi satelit) disiapkan. Dan juga kalau kantor kas ada beberapa yang terganggu, kedepannya hampir semuanya sudah bisa dihidupkan kembali," kata Agus.