Rabu 06 Sep 2017 12:17 WIB

Hujan Lenyapkan 18 Titik Panas di Aceh

Titik panas kebakaran lahan di Sumatra.
Foto: ANTARA
Titik panas kebakaran lahan di Sumatra.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Hujan yang turun hampir merata di wilayah penyebaran titik panas dalam sehari terakhir, mampu melenyakan 18 titik panas terdeteksi di Aceh. "Hasil penyensoran satelit pagi ini hingga pukul 9.20 WIB, tidak terdapat titik panas di Provinsi Aceh," tegas Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Blang Bintang, Zakaria di Aceh Besar, Rabu (6/9).

Padahal, lanjutnya, pada Selasa (5/9) malam, titik panas melonjak dari dua titik pada sore hari, menjadi 18 titik di malam hari dengan wilayah penyebaran di lima kabupaten. Titik panas terbanyak berjumlah enam titik terdeteksi di Aceh Timur, Pidie menyumbang lima titik, Bireuen empat titik, Aceh Utara dua titik, dan Aceh Besar satu titik.

Menurutnya, hujan yang mengguyur sebagian wilayah di Aceh dengan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang seperti kemarin malam. Data prakirawan BMKG Aceh menyebut, hujan terjadi kemarin pukul 21.40 WIB di enam kabupaten/kota yakni Aceh Besar, Simeulue, Subulussalam, Aceh Singkil, Aceh Selatan yang meluas ke daerah sekitarnya.

"Hingga pagi ini pun (Rabu, 6/9), hujan masih berpotensi terjadi pada daerah lain baik di pesisir Timur, Barat, Selatan, dan wilayah Tengah di Aceh hingga pukul 13.30 WIB," jelas dia. "Cuaca saat ini di Banda Aceh dan Aceh Besar terpantau mendung, dan sebagian wilayah Aceh Besar berpotensi diguyur hujan," ucap Zakaria.

Hasanuddin (51), warga di Aceh Timur melaporkan, kondisi cuaca berada di wilayahnya terpantau mendung dan cenderung turun hujan. "Alhamdulillah, wilayah Aceh Timur pagi ini sepanjang jalan Langsa-Idi gerimis, sebagian agak mendung," tuturnya. "Kalo di Meulaboh, Aceh Barat turun hujan saat ini dengan intensitas ringan," jelas warga Meulaboh, Frizy (45).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement