Rabu 06 Sep 2017 18:46 WIB

Tak Hanya First Travel, Polisi Juga Usut Travel Nakal Lain

Rep: Mabruroh/ Red: Qommarria Rostanti
 Warga yang menjadi korban First Travel mengisi formulir di posko pengaduan korban First Travel di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (25/8).
Foto: Republika/Prayogi
Warga yang menjadi korban First Travel mengisi formulir di posko pengaduan korban First Travel di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca dibukanya Crisis Center, Bareskrim Polri menerima banyak pengaduan dari para korban biro umrah bodong. Bahkan laporan tidak hanya atas nama Fisrt Travel, tetapi juga biro umrah lainnya turut menambah daftar penyelidikan kepolisian.

"Ada Travel Azizi," ujar Kabareskrim Polri, Komjen Ari Dono Sukmato, di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta, Rabu (6/9).

Ari mengatakan penyidik juga akan menindaklanjuti laporan-laporan yang sudah merugikan para jamaah. Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan jumlah travel nakal yang akan diusut lebih banyak lagi apabila kepolisian sudah menemukan konsep penegakan hukum yang lebih tegas.

"Ya mungkin nanti akan bermunculan (biro umroh lain) setelah polisi bisa menemukan konsep penegakan hukumnya," ujarnya.

Ari mengatakan First Travel bisa disebut sebagai kasus pembuka kedok para pengusaha nakal biro umrah. Polisi akan melakukan penindakan kepada berbagai biro umrah yang mencoba melakukan penipuan kepada para calon jamaahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement