Sabtu 09 Sep 2017 09:08 WIB

Pelabuhan di Sabang Alami Pendangkalan

Polisi Air Polda Aceh menata logistik pilkada di kapal patroli guna pendistribusian di pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Selasa (14/2).
Foto: Antara/Ampelsa
Polisi Air Polda Aceh menata logistik pilkada di kapal patroli guna pendistribusian di pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Selasa (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SABANG -- Kapal Motor Penyeberangan (KMP) BRR kembali menunda jadwal pelayaran dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh tujuan Balohan, karena kolam pelabuhan tersebut mengalami pendangkalan. Kapten KMP BRR Muhammad Noer mengakui, Pelabuhan Ulee-Lheue sudah sangat dangkal, sehingga mengakibatkan jadwal pelayaran pun molor hingga empat jam.

"Sudah dua hari berturut-turut jadwal pelayaran dari Pelabuhan Ulee Lheue tujuan Sabang molor hingga empat jam karena pelabuhan sudah dangkal," katanya, Sabtu (9/9).

Kapten KMP BRR juga menyampaikan, kapal baru bisa melakukan olah gerak dan keluar dari kolam pelabuhan saat air laut pasang dan melanjutnya pelayaran tujan Sabang.

"Trip kedua dari Ulee Lheue tujuan Sabang biasa pukul 17.00 WIB tapi karena air surut kapal baru bisa olah gerak dan keluar dari kolam pelabuhan tadi pukul 20.00 WIB," sebutnya.

Kapten mengakui, normalnya kedalaman pelabuhan Ulee Lheue lebih kurang 4-5 meter karena sudah lama tidak dilakukan pengerukan ditambah lagi air laut surut kedalamanannya hanya berkisar dua meter.

"Kapal tidak bisa olah gerak karena kedalaman kolam pelabuhan sekitar dua meter dan kami berharap pengelola pelabuhan segera melakulan pengerukan agar memudahkan jadwal pelayaran," ujarnya.

Kapal KMP BRR melayani pelayaran Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya pulang pergi (PP) dua kali sehari yakni pukul 08.00 dan 14.00 WIB dari Sabang, kemudian pukul 11.00 dan 16.00 WIB dari Banda Aceh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement