REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Francis telah memperingatkan kalau sejarah akan menghakimi para pemimpin dunia yang tidak berbuat apa-apa melihat perubahan iklim. Penegasan Paus ini pun dikeluarkan setelah terjadinya badai Irma dan badai Harvey yang banyak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan permukiman.
Seperti dilansir BBC, Senin, (11/9), Paus mengatakan, badai baru-baru ini merupakan dampak perubahan iklim yang dapat dilihat dengan mata kepala Anda sendiri. Ada empat badai Atlantik besar dalam waktu kurang dari tiga pekan.
Namun Kepala Environmental Protection Agency AS Scott Pruitt mengatakan, saat yang tidak tepat untuk membahas peran perubahan iklim yang mungkin menyebabkan badai. Pruitt pun sebelumnya tidak setuju kalau karbon dioksida adalah penyumbang utama pemanasan global.
"Berbicara mengenai spekulasi penyebab dan akibat badai itu salah tempat," ujarnya. Pembicaraan saat ini, kata Prajurit, harusnya difokuskan pada upaya pembersihan puing-puing akibat badai.
Kota Miami sebagian berada di bawah air saat badai Irma menyapu Florida. Kondisi ini memprihatinkan. Wali Kota Miami Toms Regalado mengatakan kepada surat kabar Miami Herald, "Inilah saatnya untuk membicarakan perubahan iklim. Inilah saat presiden dan EPA dan siapapun membuat keputusan perlu membicarakan perubahan iklim."