REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengungkapkan pada Senin (18/9), penyidik KPK dan dokter sudah mendatangi tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan KTP-elektronik (KTP-el) Setya Novanto (Setnov) yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Premier Jatinegara. Dari keterangan tim KPK yang ke rumah sakit, Ketua DPR RI itu tidak menggunakan infus ataupun oksigen setelah dilakukan pemeriksaan kateter dan pemasangan ring di jantungnya.

"Kemarin penyidik dan dokter sudah mendatangi yang bersangkutan ke dokter, dan berkoordinasi dengan dokter operatornya. Dari tim KPK yang melihat dari balik kaca ruangan, pasien tidak menggunakan infus ataupun oksigen saat itu," kata Febri di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (19/9).

Febri menuturkan, tim hanya bisa melihat Novanto di ruangan melalui kaca lantaran Ketua Umum Golkar tersebut sedang istirahat. Menurut keterangan dokter operator,pemeriksaan dan operasi berjalan dengan baik. "Dan setelah tindakan medis dilakukan, pasien butuh istirahat untuk pemantauan lebih lanjut efek dari pemasangan ring tersebut," tuturnya.

KPK sudah melayangkan surat pemanggilan hingga dua kali untuk Novanto berstatus tersangka. Namun, Ketua DPR RI itu tak bisa memenuhi panggilan pemeriksaan lantaran dirawat di rumah sakit. KPK menetapkan Novanto selaku anggota DPR RI pada 2009 sampai 2011 sebagai tersangka. KPK menduga Novanto menguntungkan diri sendiri sehingga menyebabkan kerugian negara Rp 2,3 triliun dari paket pengadaan Rp 5,9 triliun.

Ikuti Whatsapp Channel Republika