Jumat 22 Sep 2017 10:18 WIB

Komunisme dan Narkoba Modusnya Sama Yakni Devide et Impera

Senator Sulsel, AM Iqbal Parewangi
Foto: Istimewa
Senator Sulsel, AM Iqbal Parewangi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ideologi impor bernama komunisme kini menemukan sahabat seperjuanganya. Anggota DPD RI asal daerah pemilihan Sulawesi Selatam, AM Iqbal Parewangi mengatakan, impor komunisme baru itu adalah narkoba. "Justru kini perlu disimak lebih serius lagi film G30S-PKI itu. Ditonton lagi, dicermati lagi. Dipetik hikmahnya lagi. Setelah lima dasawarsa tragedi pilu dan memalukan itu berlalu. Apalagi setelah atribut komunisme kini kian berani dinongolkan lagi," ujar Iqbal, Jumat (22/9).

Iqbal menyebut, komunisme adalah narkoba lama dan juga narkoba adalah bentuk komunisme baru. Menurut dia, komunisme dan narkoba sama-sama memapar generasi, merusak kekinian dan masa depan anak bangsa. "Sama-sama memiliki metode revolusioner khasnya, menghasut lalu melumpuhkan. Sama-sama berpola devide et impera. Yang pertama memecah persatuan, yang kedua membelah kepribadian," tegas Iqbal yang saat ini sedang berada di Hanoi.  

Karena itu, keduamya sama-sama bermodus operasi 'lempar batu sembunyi tangan'. Komunisme dan narkoba pun, Iqbal mengatakan, sama-sama punya bandar kuat. "Sama-sama punya agenda susupi lalu kuasai. Hampir semuanya sama," ujar Iqbal.

Untuk itu, dia mengimbau dan sangat setuju film G30S-PKI perlu ditonton dan disimak lebih serius lagi. Tujuannya untuk menyelamatkan kesadaran dan masa depan anak bangsa. "Termasuk, menyelamatkan kesadaran kesejarahan generasi dari perampokan berkedok," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement