Senin 25 Sep 2017 08:45 WIB

Ditanya Akankah Panglima TNI Dievaluasi? Ini Reaksi Wiranto

Rep: Dian Erika N/ Red: Andri Saubani
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto (kanan).
Foto: ROL/Abdul Kodir
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, enggan memberikan jawaban ketika ditanya soal ada atau tidaknya evaluasi terhadap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, atas pernyataannya yang menimbulkan polemik bagi publik. Wiranto menyebut, pernyataan gatot terkait proses komunikasi yang tidak selesai antara sejumlah pihak terkait dalam urusan pembelian senjata dari PT Pindad.

Wiranto menggelar konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam pada Ahad (24/9). Selain memberikan tanggapan atas isu pemutaran film 'Penumpasan Pengkhianatan G-30S PKI', dia pun memberikan klarifikasi atas isu pembelian 5.000 senjata.

Sejak awal, Wiranto telah menegaskan pemerintah hanya memesan 500 senjata non standar TNI kepada PT Pindad. Senjata itu, kata dia, digunakan untuk kepentingan sekolah intelijen BIN.

Menurut Wiranto, pengadaan senjata juga dibiayai oleh APBN. Dengan demikian, sumber pembiayaan dan peruntukan senjata dikatakannya jelas.

Dia pun menyebut hal ini tidak ada kaitannya dengan situasi keamanan di Indonesia. Wiranto menjamin kemanan saat ini berada dalam situasi kondusif. "Apakah karena keadaan genting sebab ada kekuatan yang ada di masyarakat yang mengganggu stabilitas nasional? Saya kira tidak pada tempatnya dihubungkan dengan hal ini (pembelian senjata)," ujar Wiranto, Ahad.

Wiranto mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Kapolri, TNI, BIN dan sejumlah pihak lain yang terkait. Menurutnya, pernyataan itu terkait masalah komunikasi yang tidak tuntas dalam pembelian senjata. "Setelah ditanyakan, ternyata ini berhubungan dengan 500 pucuk senjata buatan PT Pindad yang diperuntukkan bagi sekolah intelijen BIN. Pengadaannya pun didanai oleh APBN," lanjutnya.

Usai memberikan paparan, Wiranto mempersilakan wartawan mengajukan pertanyaan. Kesempatan ini digunakan sejumlah wartawan untuk meminta penjelasan detail terkait jenis senjata, jumlah senjata, proses pengadaan senjata dan sebagainya.

Pada sesi tanya jawab ini, Wiranto mengulang beberapa pernyataan saat pemaparan konferensi pers. Dia pun memberikan penegasan agar isu ini tidak dipolitisasi sehingga berpotensi menambah polemik. "Sudah itu sudah cukup (penjelasan)," katanya.

Namun, saat pertanyaan terakhir dilontarkan, Wiranto enggan memberikan tanggapan. Pertanyaan itu meminta klarifikasi apakah akan ada evaluasi kepada sikap Panglima TNI. "Apa ada evaluasi kepada Panglima TNI atas komunikasi yang tidak tuntas ini Pak," tanya wartawan.

Wiranto tidak menjawab pertanyaan itu. Dia tetap diam selama beberapa detik dan langsung meninggalkan ruang konferensi pers. Kata-kata yang diucapkan sesaat sebelum pertanyaan wartawan disebutkan adalah "Sudah, cukup". Perkataan itu sempat beberapa kali diulang selama proses tanya jawab berlangsung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement