Kamis 28 Sep 2017 17:58 WIB

BPBD NTB Jemput Bola Data Pengungsi Gunung Agung

Rep: MUHAMMAD NURSYAMSYI/ Red: Winda Destiana Putri
Sejumlah pengungsi Gunung Agung beraktivitas di tempat penampungan di GOR Suwecapura, Klungkung, Bali, Kamis (28/9).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Sejumlah pengungsi Gunung Agung beraktivitas di tempat penampungan di GOR Suwecapura, Klungkung, Bali, Kamis (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ratusan pengungsi Gunung Agung terus berdatangan ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Berdasarkan pos pemantauan pengungsi Gunung Agung di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB, pada Kamis (28/9) pukul 15.00 WITA, jumlah pengungsi yang telah terdata sebanyak 64 kepala keluarga (KK) dengan 179 jiwa. Angka ini diprediksi bisa meningkat lebih besar, mengingat banyak pengungsi yang tidak terdata saat menyeberang ke Lombok. 

Ada juga pengungsi yang enggan didata begitu tiba di Pelabuhan Lembar. Faktor memiliki keluarga di Lombok, menjadi salah satu alasan dari para pengungsi untuk tidak melapor ke pos pemantauan pengungsi. Pantauan Republika di Pelabuhan Lembar, kebanyakan para pengungsi yang tiba di Lombok biasanya dijemput keluarga ataupun menggunakan kendaraan pribadi dari Bali. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Muhammad Rum mengimbau para pengungsi yang datang ke Lombok untuk tidak khawatir di data. Pasalnya, pendataan ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan para pengungsi selama di Lombok.

"Kita sayangkan sikap sejumlah pengungsi yang enggak mau di data. Padahal ini demi kebaikan si pengungsi sendiri," ujar Rum kepada Republika di Mataram, NTB, Kamis (28/9).