REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Balai Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Agama Jakarta bekerjasama dengan Museum Sri Baduga dan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) mengkaji naskah keagamaan kuno yang pernah ada di Jawa Barat. Kerjasama ini dilakukan dalam rangka penyusunan monograf katalog naskah keagamaan yang tengah direncanakan Balai Litbang Agama Jakarta.
Kepala Balai Litbang Agama Jakarta Adlin Sila mengatakan, naskah keagamaan merupakan salah satu warisan budaya yang tidak ternilai. Naskah keagamaan mengungkapkan banyak aspek kehidupan, mulai daeo bersifat sejarah sosial dan pemikiran intelektualisme dari masa lalu.
Warisan budaya ini, kata Adlin, masih memerlukan perhatian dan kajian serta publikasi ke masyarakat. Sebab, keterbatasan informasi dan kemampuan membaca naskah kuno menjadi penghambat masyarakat dapat mengakses naskah keagamaan.
"Kami di Balai Litbang ingin memberikan akses naskah yang awalnya hanya menjadi koleksi museum agar bisa lebih menarik dan mudah diakses masyarakat. Salah satunya dalam bentuk monograg katalog," kata Adlin dalam Workshop Penyusunan Monograf Katalog Naskah Keagamaan, di Hotel Grand Pasundan, Jalan Peta, Kota Bandung, Rabu (4/10).
Menurut Adlin, Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang memiliki kekayaan naskah keagamaan seiring berkembangnya sejarah pada masa lalu di bumi pasundan. Namun belum ada kajian naskah keagamaan di Jawa Barat yang detil serta penyusunan dalam bentuk katalog untuk diakses masyarakat secara lebih luas.