Sabtu 07 Oct 2017 17:15 WIB

Dubes Prancis Tanyakan Perkembangan Gunung Agung

Gunung Agung, Bali.
Foto: ABC News
Gunung Agung, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Duta Besar Prancis untuk Indonesia Jean-Charles Berthonnet menanyakan perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Agung, Kabupaten Karangasem dan kesiapan pemerintah dalam menanggulangi pengungsi dengan menemui Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

"Kami menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan dunia international, khususnya Perancis terkait meningkatnya aktivitas Gunung Agung," kata Gubernur Pastika saat menerima kunjungan Dubes Prancis, di Denpasar, Jumat (6/10).

Pastika mengemukakan untuk saat ini berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) aktivitas vulkanik dangkal dari Gunung Agung menurun dan diharapkan aktivitas ini bisa terus menurun serta erupsi tidak terjadi. Pihaknya terus menerima "update" dari ahli vulkanologi yang terus memantau kondisi Gunung Agung dengan menggunakan peralatan modern yang telah dimiliki.

"Kalaupun akhirnya terjadi erupsi, pemerintah telah siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Pemerintah telah menyiapkan rencana kontinjensi untuk situasi terburuk jika Gunung Agung akhirnya meletus," ucapnya.

Orang nomor satu di Bali ini juga menambahkan jikapun nantinya abu vulkanik dari Gunung Agung menyebabkan ditutupnya Bandara International Ngurah Rai, maka pemerintah akan memfasilitasi dan mengakomodasi wisatawan yang akan pulang menuju bandara terdekat seperti melalui Bandara di Surabaya atau Lombok.

Tidak hanya dari segi transportasi, telekomunikasi serta kelistrikan yang mungkin mengalami permasalahan jika Gunung Agung meletus telah pula dilakukan langkah antisipasi dan koordinasi.

"Tidak ada yang harus dikawatirkan secara berlebihan. Kondisi saat ini jauh lebih siap dari pada saat letusan tahun 1963. Segala sesuatu telah dipersiapkan dengan matang. Pemerintah kabupaten, provinsi terus bersinergi dan bekerja sama. Perhatian pemerintah pusat pada Bali juga sangat tinggi," katanya.

Terkait permasalahan pengungsi, Pastika menyampaikan untuk saat ini pengungsi tertangani dengan sangat baik dan kesiapan logistik bagi mereka sangat mencukupi. Partisipasi serta kepedulian masyarakat Bali dalam membantu para pengungsi patut mendapat apresiasi.

Untuk saat ini masyarakat yang berada di 28 sesa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana telah mengungsi dan tersebar di sejumlah titik lokasi pengungsian di sembilan kabupaten/kota se-Bali.

Ke depannya para pengungsi akan ditata kembali sehingga mereka bisa tinggal di balai balai banjar ataupun wantilan dan tidak lagi tinggal di tenda-tenda sehingga kesehatan, pendidikan serta logistik para pengungsi akan lebih terjamin.

Pastika kembali menegaskan bahwa kondisi Bali sebagai daerah tujuan pariwisata sangatlah aman dan kondusif. Jikapun Gunung agung meletus maka akan berdampak langsung pada 28 desa atau desa dengan radius 12 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.

Sementara destinasi pariwisata seperti Nusa Dua, Kuta, Sanur, Ubud serta destinasi wisata lainnya berada jauh (puluhan km) dari lokasi gunung Agung. "Bali dalam kondisi aman. Warga Perancis silakan datang berlibur ke Bali. Jangan khawatir," ucapnya.

Menanggapi penjelasan Pastika, dubes Berthhonnet menyampaikan apresiasinya atas segala langkah tanggap darurat yang telah dilakukan Pemprov Bali. Pihaknya meyakini pemerintah pastinya telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya jika Gunung Agung akhirnya meletus.

Pada akhir kunjungannya, Dubes Perancis berharap agar hubungan antar kedua wilayah akan semakin erat serta ke depannya pihaknya selalu siap untuk berkoordinasi dan bekerja sama dalam berbagai sektor, serta mendukung satu dengan lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement