REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu peserta Lomba Lagu Nuansa Religi yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta untuk kategori Nasyid, berhasil menggondol hadiah sebesar Rp 25 juta. Peserta yang mewakili wilayah Jakarta Timur itu berhasil menyisihkan 14 peserta lainnya, di ajang yang digelar Senin (9/10) di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Hadiah-hadiah akan diberikan kepada para pemenang pada Jumat (13/10) mendatang pada acara puncak. Salah seorang perwakilan Asosiasi Nasyid Nusantara (ANN), Zulharman yang menjadi salah satu juri dalam perlombaan tersebut memeparkan beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan dalam menentukan para juara. Zulharman mengatakan, dalam penilaian Nasyid itu, selain yang dinilai harmonisasi suara, kemudian juga bagaimana penampilan mereka di panggung, serta mempunyai karakter dan keunikan sendiri dalam membawakan nasyid yang ditamppilkan.
"Kelompok Nasyid ini bisa membawakan nasyid dengan aransemen lagu dengan cara dia, di luar lagu aslinya. Pada aksi panggungnya, juga memiliki warna sendiri," ujar Zulharman yang ditemui usai acara perlombaan.
Ketua ANN DKI Jakarta ini berharap Nasyid bisa terus digaungkan dengan memperbanyak pelatihan nasyid. "Mereka juga harus lebih banyak mengikuti festival. Diharapkan dari mereka ini akan lahir anak muda yang penuh kreatifitas untuk ke depannya lebih baik lagi," ujar dia.
Acara Apresiasi dan Lomba Lagu Nuansa Religi ini akan berlangsung mulai 9 hingga 13 Oktober 2017. Ajang lomba ini juga akan menghadirkan penyanyi Country, mantan Penyanyi Cilik Nourma Yunita yanh akan menjadi juri untuk lagu kategori Qasidah.
Kehadiran seni Nasyid, Hadroh, Qasidah, Musik Gambus dan Musik Pop Akustik Religi ini diharapkan dapat menjadi filter untuk menuntun generasi muda, agar tidak terbuai oleh berbagai jenis kesenian asing yang banyak tampil tayang di televisi, maupun konser di panggung yang cenderung mengedapankan aspek hiburan. Selain itu, seni religi sudah menjadi budaya bagi warga Jakarta di lapisan bawah.
Seni nuansa religi ini, selain sebagai sarana hiburan dan sarana pengungkapan ekspresi estetis, juga digunakan sebagai dakwah dan syiar agama, karena syair yang dibawakan selalu mengandung pesan moral keagamaan yang bertemakan keteladanan.
Untuk itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta merasa perlu untuk membina kesenian nuansa religi agar menjadi aktivitas alternatif yang positif bagi sebagian remaja masa kini, khususnya dalam meramaikan tempat ibadah serta mengisi berbagai aktivitas hidup dengan hal-hal yang bermanfaat, sehingga masyarakat tidak terjebak dan terhindar dari tindakan sosial yang kurang bermanfaat.
Bagi para pemenang diberikan penghargaan yang cukup layak yang baru bisa terwujud pada 2017 ini, dengan nilai hadiah untuk juara I sebesar Rp 25 juta, juara II Rp 15 juta, juara III Rp 10 juta, harapan I Rp 7,5 juta dan harapan II sebesar Rp 5 juta. Dewan Juri yang ditunjuk untuk menilai 5 jenis cabang seni nuansa religi terdiri dari 5 unsur, yaitu Lembaga Kebudayaan Betawi, lembaga seni yang dilombakan, pelaku seni/praktisi, akademisi dan jurnalis budaya.