REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Mengiringi pelaksanaan Kirab Pemuda Nusantara 2017 yang mengunjungi 72 daerah di Indonesia, kegiatan Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah sampai di Sentani, Jayapura, Papua. Kegiatan ‘mengaji’ lintas agama ini merupakan bagian dari perwujudan merawat kebhinekaan Indonesia.
"Kehidupan rukun dalam semua tingkatan masyarakat adalah hal yang kita inginkan bersama tanpa membeda-bedakan apa agama kita. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kemenpora yang diikuti semua Dispora di masing-masing daerah merupakan kegiatan nasional. Secara khusus, gerakan pemuda membaca kitab suci adalah pertama kali dilaksanakan di kabupaten Jayapura," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Sistem Informasi, Deswan saat menyampaikan sambutan di aula lantai 2 Kantor Bupati Jayapura, Ahad (15/10).
Menurut dia, kebinekaan Indonesia dalam kerukunan beragama harus dirawat sampai kapan pun. Sebab hal itu sudah diatur dalam ideologi bangsa dan juga menjadi landasan hidup seperti yang diajarkan semua agama.
Pelaksana harian (Plh) Bupati Jayapura yang diwakili Asisten I Bidang Umum dan Pemerintahan, Abdulrahman Basri mengatakan, gerakan pemuda membaca kitab suci adalah kegiatan yang sangat bermanfaat dan penting bagi generasi muda.
"Sejalan dengan visi dan misi pemerintah kabupaten Jayapura, gerakan pemuda membaca kitab suci yang dilaksanakan saat ini merupakan bagian dari perwujudan zona integritas kerukunan beragama di daearah ini. Dengan demikian generasi muda di daerah ini sangat kami harap akan menjadi garda terdepan dan panutan bagi masyarakat dengan mengamalkan apa yang diajarkan dalam kitab suci masing-masing," kata dia.
Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci ”Untuk Persatuan Indonesia” diikuti para pemuda lintas agama yang diakui di Indonesia. Mereka membaca kitab suci masing-masing secara bersamaan. Kegiatan ini juga dihadiri para pemuka agama.
Sebelum di Sentani Jayapura, kegiatan Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci 2017 telah digelar di Kupang (NTT), Praya (NTB), Bulelang (Bali) untuk Zona II, kemudian Tanjung Selor (Kaltara), Tenggarong (Kaltim), Banjar Baru (Kalsel), Sampit (Kalteng), Ketapang (Kalbar) dan Batam (Kepri) yang masuk ke Zona I.