REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pelaku bom bunuh diri menyerang dua masjid di Afganistan pada Jumat (20/10). Akibatnya, sekitar 72 orang yang sedang berada di masjid termasuk anak-anak meninggal dunia.
Salah seorang jamaah masjid yang menjadi saksi mata, Mahmood Shah Husaini mengatakan, seorang pelaku bom bunuh diri masuk ke sebuah masjid di Ibu Kota Kabul saat orang-orang sedang berdoa pada Jumat malam. Kemudian pelaku menembaki jamaah itu dan meledakan sebuah bahan peledak.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Najib Danish mengatakan, akibat ledakan tersebut, sedikitnya 39 orang meninggal dunia di dalam Masjid Imam Zaman, distrik barat Dasht-e-Barchi, Kabul.
Sebagaimana dilaporkan Asian Tribune pada Sabtu (21/10), tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut.
Seorang Juru Bicara Polisi mengatakan, di tempat lain, pelaku bom bunuh diri juga membunuh sekitar 33 orang di sebuah masjid yang terletak di provinsi Ghor Tengah. Setelah ledakan bom kedua ini, masih tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Hanya saja kelompok Islamic State (IS) mengklaim telah melakukan serangan ke masjid pimpinan Imam Zaman di Kabul itu. Namun, tidak ada bukti serangan itu dilakukan mereka. Walaupun kelompok tersebut, sebelumnya telah menargetkan masjid Syiah di Afghanistan.
Sementara, Gubernur Provinsi Balkh Atta, Mohammad Noor yang juga seorang tokoh terkemuka di Jamiat menilai, serangan bom bunuh diri tampaknya menargetkan pemimpin lokal dari partai politik Jamiat. Hingga saat ini, para penyidik masih bekerja di lokasi kejadian untuk menentukan penyebab ledakan tersebut.