Ahad 22 Oct 2017 23:49 WIB

Hari Santri di Garut Dirayakan Lewat Berkonvoi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Karta Raharja Ucu
Hari Santri.  Santriwati  membawa poster dalam apel Hari Santri  dalam Rangka Hari Santri Nasional 2017 di  Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (22/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Hari Santri. Santriwati membawa poster dalam apel Hari Santri dalam Rangka Hari Santri Nasional 2017 di Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Konvoi kendaraan menjadi pilihan ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Garut, Jawa Barat guna memperingati Hari Santri Nasional Ahad (22/10). Konvoi berasal dari berbagai titik untuk berkumpul di Alun-alun Kota Garut.

Ribuan santriwan dan santriwati terlihat bergembira melakukan konvoi baik dengan kendaraan mini bus, sepeda motor, kendaraan bak terbuka hingga truk. Ada dari santri yang membawa alat-alat musik rebana sambil melantunkan lagu rohani.

Tak hanya konvoi, digelar juga kegiatan lomba bedug dan orasi dari ulama tentang ajakan kebaikan untuk membangun bangsa Indonesia. Para kiai, ulama dan tokoh-tokoh masyarakat dan unsur pimpinan daerah setempat ikut hadir di acara tersebut.

Ulama dari Pondok Pesantren Majalaya, Kabupaten Bandung, Umar bin Husein dalam orasinya di atas panggung mengajak para santri supaya memperjuangkan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Dalam memperjuangkan NKRI bukan basa basi harus ada tindakannya," katanya.

Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut, Rd. Amin Muhyidin Maulani menuturkan ribuan santri yang hadir dalam acara itu mengikuti rangkaian upacara, tabligh akbar, bazar amal dan shalawat nariyyah untuk keselamatan bangsa.

"Program ini sebagai upaya kami untuk menyantrikan masyarakat dan memasyarakatkan santri," ujarnya

Ia menaruh harap makna santri tak pudar di kalangan masyarakat umum seiring kemajuan zaman. Justru makna santri diinginkannya menjadi perekat kebersamaan.

"Apapun ormasnya, dimana pun ia berada, selama mencintai ulama itulah santri," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement