Ahad 29 Oct 2017 12:51 WIB

Ini Kata Dedi Soal Peluang Diusung PDIP di Pilgub Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Bakal calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan visi misi saat Silaturahmi dan Curah Gagasan DPD PDI Perjuangan di Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/10).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Bakal calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan visi misi saat Silaturahmi dan Curah Gagasan DPD PDI Perjuangan di Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi terlihat semakin dekat dengan PDIP pascakeputusan DPP Golkar mendukung Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien sebagai calon gubernur di Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018.

Kedekatan itu, salah satunya terlihat saat Dedi menghadiri acara Hari Peringatan Sumpah Pemuda PDIP di Sabuga Kota Bandung, Sabtu (29/10) lalu. Namun, saat ditanya terkait hal ini, Dedi enggan berandai-andai soal kedekatannya dengan PDIP.

"Ini kita ngikutin sebagai undangan baik, mengikuti dan menikmati sajian tradisionalnya. Jangan dulu. Berspekulasi, lihat nanti aja," ujar Dedi, kepada wartawan.

Menurut Dedi, terkait sikap resmi keputusan DPP Golkar mendukung Ridwan Kamil akan disampaikan lebih cepat dari yang direncanakan yang sebelumnya akan diumumkan Selasa 1 November 2017. "Ya mungkin Senin di Bandung. Kalau. Dibocorin sekarang ngapain ada pernyataan di Senin. Intinya nanti Senin aja," katanya.

Sementara, menurut Ketua DPD PDIP Jawa Barat, TB Hasanudin, sikap politik sebelum tahapan Pilkada Serentak 2018 dimulai, sampai saat ini masih terbuka. "Sebelum janur kuning, bebas dengan siapa saja. Saya ini mantan prajurit, jadi gak pakai sinyal-sinyal lah. Kalau Allah mengizinkan, kun fayakun," katanya.

Menurut Hasanuddin, koalisi PDIP dengan Golkar untuk Pilkada Serentak 2018 di Jawa Barat dipastikan tidak akan dirubah meski figur Ridwan Kamil mendapat dukungan. "Ternyata Golkarnya ke Ridwan Kamil, ya sudah. Ya menghormati, tapi untuk Kabupaten Kota tetap jalan, begitu," katanya.

Bahkan, menurut Hasanuddin, progres politik Pilgub Jabar, akan ada gebrakan mengingat Golkar di tingkat pusat berpindah haluan. "Tidak lah (koalisi Pilgub dengan Golkar bubar)," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement