REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan seseorang harus berbicara kepada Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Menurutnya, seseorang itu perlu untuk meyakinkan Kim tidak ada orang yang ingin menyingkirkannya atau menghancurkan Korut.
Duterte menyampaikan hal itu, Ahad (29/10), satu hari sebelum mengunjungi Jepang. Selain menandatangani perjanjian bantuan lima tahun sebesar 8,8 miliar dolar AS, Duterte juga berharap bisa berdiskusi tentang ancama nuklir Korut dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden AS Donald Trump bulan depan di Manila.
Duterte mengatakan AS, Jepang dan Korea Selatan perlu meyakinkan Kim tidak ada yang mengancamnya dan meminta Kim berhenti mengancam dengan serangan nuklir.
"Kalian harus ingat dialah pemimpin rakyatnya. Seharusnya ada yang bilang, 'Temanku, mari kita bicarakan hal ini', nyatanya tidak ada yang berbicara dengannya," kata Duterte di Davao.
Di Tokyo, Duterte berbicara dengan pejabat negara, bertemu dengan pengusaha Jepang dan beraudiensi dengan kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko. Dia memuji Jepang sebagai teman sejati Filipina.