Kamis 02 Nov 2017 02:01 WIB

Polisi tak Segan Tembak Mati Pencuri Sadis di Sumut

Rep: Issha Harruma/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Penembakan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw memerintahkan anak buahnya tidak segan memberikan tindakan tegas kepada para perampok yang berlaku sadis. Paulus menegaskan tidak akan memberi toleransi kepada pelaku kejahatan yang tega menganiaya korbannya.

Pernyataan Paulus ini terbukti. Belasan pelaku pencurian dengan kekerasan di Sumut ditembak mati polisi sejak dia menjabat Kapolda pada Juli 2017. Tak hanya pelaku kejahatan yang sadis, tindakan tegas juga diberikan terhadap mereka yang melakukan perlawanan kepada petugas.

"Kita tahu mereka (para pelaku kejahatan) mau hidup dengan lifestyle mereka, tapi caranya dengan merampas, menusuk dan menganiaya atau melakukan tindakan tidak manusiawi kepada korban. Kami tidak akan menoleransinya," kata Paulus, Rabu (1/11).

Paulus mengatakan, jika pelaku hanya mengambil harta tanpa menganiaya korban dan melawan polisi, tentu dia hanya ditangkap dan diproses. Namun, tindakan tegas akan diberikan kepada pelaku yang menganiaya korbannya dengan sadis.

"Kalau menganiaya ibu yang tidak ada daya, ibu-ibu yang hanya punya Rp 1.000 atau Rp 2.000, kami tindak tegas pelakunya," ujar jenderal bintang dua ini.

Untuk mengantisipasi kejahatan yang marak belakangan ini, Polda Sumut telah meningkatkan koordinasi dengan instansi lain, termasuk Kodam I Bukit Barisan. Fungsi reserse di seluruh Polres jajaran pun, kata Paulus, telah ditingkatkan.

"Untuk penindakan di Sumut ini luar biasa, rata-rata kurang dari 30 jam pelaku terungkap. Artinya, modus operandi pelaku sudah dikuasai, juga dibantu sarana pendukung IT dan sebagainya," kata Paulus.

Selain pelaku kejahatan 3C (Curas, Curat, dan Curanmor), polisi juga bertindak tegas terhadap pelaku kejahatan narkoba. Sejumlah tersangka bandar atau kurir juga ditembak mati dan dikirim ke kamar jenazah RS Bhayangkara Medan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement