REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi pada Kamis (2/11) atau Jumat (3/11) pagi WIB, setelah berfluktuasi dalam kisaran yang ketat, karena para investor terus mempertimbangkan data persediaan minyak mentah Amerika Serikat.
Persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun 2,4 juta barel menjadi 454,9 juta barel pekan lalu, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu (1/11). Sebelumnya, American Petroleum Institute (API) melaporkan pada Selasa (31/10) bahwa persediaan minyak mentah AS turun 5,1 juta barel pada pekan lalu.
Para analis mengatakan data EIA secara signifikan lebih rendah daripada angka API, dan harga minyak telah turun sejak data EIA keluar.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, naik 0,24 dolar AS menjadi menetap di 54,54 dolar per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari, naik 0,13 dolar AS menjadi ditutup pada 60,62 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.