Senin 06 Nov 2017 10:59 WIB

Trump Minta Penyelidikan untuk Kasus Penembakan Texas

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Gita Amanda
Donald Trump
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan penembakan gereja di Texas adalah sebuah tindakan kejahatan. Ia menjanjikan untuk memberikan dukungan penuh terhadap penyelidikan untuk kasus tersebut.

Dilansir dari Associated Press, berbicara kepada para tokoh bisnis dan pejabat Jepang di Tokyo dalam perjalanan diplomatiknya ke Asia pada Senin (6/11) waktu setempat. Trump mengungkapkan kesedihannya atas apa yang dia sebut sebagai aksi penembakan yang mengerikan di tempat suci. "Hati kami hancur di masa kegelapan, inilah masa kegelapan, seperti ini, orang Amerika melakukan yang terbaik yang mereka lakukan," katanya. Amerika akan bekerja sama untuk membantu penderitaan tersebut dan Trump berjanji untuk terus memantau penyelidikan selama tur Asia yang panjang.

Serangan tersebut terjadi pada Ahad (5/11) pagi waktu setempat, saat seorang berpakaian gaya outdoor berwarna hitam dan membawa senapan serbu melepaskan tembakan ke dalam gereja di Texas Selatan. Korban tewas mencapai 26 orang dan puluhan korban terluka. Gubernur setempat menyebutkan kejadian itu sebagai kejadian paling mematikan dalam sejarah negara bagiannya.

Sementara itu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga menyampaikan bela sungkawanya. "Saya mengucapkan bela sungkawa terdalam atas orang-orang yang kehilangaan nyawanya dalam kejadian yang terjadi di negara bagian Texas, AS," ujarnya melalui akun Twitter. 

Penembakan terjadi lebih dari sebulan setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah festival musik outdoor di Las Vegas Strip dari lantai 32 sebuah kasino hotel. Kejadian itu menewaskan 58 orang dan melukai 500 orang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement