REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi telah menegaskan akan terus membantu kehidupan para pengungsi Palestina di mana pun mereka berada. Hal tersebut disampaikan Saudi kepada lembaga bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
Misi Tetap Kerajaan Saudi untuk PBB Shaher bin Khalid Al-Khanini mengatakan, tragedi yang dihadapi rakyat Palestina belum berakhir. "Sebab Israel masih terus melakukan pendudukan atas wilayah-wilayah Arab dan melanggar hukum internasional," katanya, dikutip laman Asharq Al-Awsat, Kamis (9/11).
Ia mendesak perlunya upaya untuk segera mengakhiri pemindahan paksa penduduk serta penjajahan Israel atas wilayah Palestina dan wilayah Arab lainnya. Al-Khanini menyebut penting untuk memulihkan kondisi di sana dengan mundur ke perbatasan tahun 1967.
Selagi krisis dan polemik di wilayah Palestina belum terselesaikan, Al-Khanini menegaskan negaranya akan terus menyuplai bantuan untuk para pengungsi Palestina yang tersebar di Yordania, Lebanon, Suriah, Jalur Gaza, dan Tepi Barat.
Al-Khanini mengatakan, Saudi memberikan dukungan yang tidak terputus untuk UNRWA dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini pula yang menempatkan Saudi sebagai pendonor utama bagi pengungsi Palestina.
Pada 2017, Saudi menyumbangkan 51 juta dolar AS untuk membiayai sejumlah proyek di bidang kesehatan, pendidikan, sosial, serta perumahan. Saudi telah menjanjikan bantuan sebesar 36,9 juta dolar AS untuk beberapa proyek pada 2018. "Kontribusi tahunan Kerajaan Saudi (untuk pengungsi Palestina) mencapai 2 juta dolar AS," kata Al-Khanini menambahkan.
Menurut UNRWA saat ini terdapat lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina yang tinggal di 58 kamp pengungsi di berbagai negara, seperti di Yordania, Lebanon, Suriah, termasuk di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.
Kebanyakan kamp-kamp pengungsi tersebut didirikan di atas lahan sewaan. Lahan disewa dari penduduk setempat oleh negara terkait.