REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pusat Studi dan Pendidikan HAM (Pusdikham) Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka), Maneger Nasution berpendapat sebaiknya Presiden Jokowi segera menyelesaikan masalah Papua secara komprehensif sebelum terlambat. Selain itu, TNI dan Polri juga harus menjamin dan mendahulukan agar betul-betul dapat menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat sipil dari Penyanderaan yang dilakukan kelompok teror bersenjata di Kampung Kimbely dan Kampung Banti, Tembagapura, Mimika, Papua.
"Publik berharap TNI-Polri dapat menyelesaikan kasus teror penyanderaan warga sipil tersebut dengan damai dan bermartabat," kata Maneger dalam siaran persnya, Ahad (12/11).
Manager berpendapat publik akan mendukung TNI dan Polri dalam menangani kasus ini dengan pendekatan persuasif seperti negosiasi. Pendekatan pesuasif melalui negosiasi ini penting untuk dilakukan agar menghindari korban dari masyarakat sipil sebagai korban penyanderaan.
"Kalaupun pada akhirnya terpaksa harus dengan penggunaan kekuatan, itu harus betul-betul sebagai pilihan terakhir setelah semua ikhtiar persuasi mengalami kebuntuan. Itupun harus dilakkukan dengan betul-betul terukur unutk menghindari adanya korban dari masyarakat sipil yang tidak berdosa," lanjutnya.
Manager berharap agar Presiden Jokowi sebaiknya menyediakan banyak waktu dan pikiran untuk menyelesaikan masalah Papua secara komprehensif dan bermartabat. "Waktu yang tersedia untuk Indonesia sudah hampir senja. Sebaiknya segera mengambil tanggung jawab sebelum terlambat," tutupnya.