REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mneyebut perang terhadap Korea Utara (Korut) akan mengakhiri umat manusia di dunia. Dia menilai nuklir yang dimiliki Korut lebih besar dari pada nuklir yang dijatuhkan Amerika di Jepang pada perang dunia kedua.
"Jika semua rudal jelajah benua meledak sudah pasti akan mengakhiri umat manusia, daya hancurnya menandakan akhir dari semuanya," kata Rodrigo Duterte seperti dilaporkan Aljazirah, Rabu (15/11).
Duterte mengatakan, daya ledak nuklir yang dimiliki Korut setidaknya memiliki kekuatan 200 hingga 300 kali lipat lebih besar ketimbang nuklir di Jepang dulu. Dia meminta negara dunia tidak memulai perang dengan Korut.
"Kita tidak bisa memulai perang terkait krisis yang terjadi di Korut. Awan gelap menyeluti daerah sana, kita lebih baik berdoa," kata Duterte.
Pernyataan tersebut dilontarkan Duterte usai 12 hari tur Asia yang dilakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Nuklir Korut menjadi salah satu bahasan utama dalam pertemuan kedua kepala negara tersebut.
Sementara, Korea Selatan (Korsel) telah mengerahkan kapal perang bersama dengan tiga kapal bersamaan dengan tiga pesawat induk Amerika. Peralatan perang tersebut dikumpulkan di Semenanjung Korea untuk latihan perang.
Hal tersebut lantas membuat Korut tersinggung. Pemerintah Korut menilai latihan gabungan yang dilakukan kedua negara merupakan ancaman langsung terhadap negara komunis tersebut. "AS memperburuk situasi Semenanjung Korea yang membuat kami meningkatkan pertahanan nuklir" kata pemerintah Korut.