REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Kinerja perdagangan Sumatra Barat pada Oktober 2017 kembali mencatatkan hasil positif. Nilai ekspor Oktober 2017 tercatat sebesar 162,11 juta dolar AS, meningkat 29,37 persen dibanding nilai ekspor pada September 2017.
Sedangkan aktivitas impor Sumbar pada Oktober 2017 tercatat sebesar 30,68 juta dolar AS, menurun sebesar 21,35 persen dibanding impor bulan September 2017. Meski begitu kinerja impor meningkat secara kumulatif tahunan.
Bila dirinci lagi, nilai ekspor kumulatif Januari-Oktober 2017 tercatat sebesar 1,75 miliar dolar AS dan nilai impor 355 miliar dolar AS. Artinya, tercatat surplus perdagangan sebesar 1,4 miliar dolar AS.
Kepala BPS Sumatra Barat Sukardi menyebutkan, kenaikan nilai ekspor pada Oktober 2017 tetap dipengaruhi oleh peningkatan volume ekspor komoditas nonmigas yakni CPO dan karet. Kondisi ini didukung oleh perbaikan harga kedua komoditas tersebut di level internasional. Sementara penurunan impor terbesar dialami oleh komoditas pupuk.
Ditinjau dari negara tujuan ekspor, Amerika Serikat (AS), India, dan Singapura menduduki posisi tiga teratas yang disasar Sumatra Barat. Sedangkan untuk impor, negara pemasok produk bagi Sumatra Barat terbanyak adalah Singapura dan Malaysia.
"Kinerja perdagangan yang positif diharapkan bisa berlanjut hingga akhir tahun," kata Sukardi, Rabu (15/11).