Kamis 23 Nov 2017 18:39 WIB

Satu Titik Longsor Lagi Tersisa di Jalur KA Rute Selatan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi rel kereta api.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi rel kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama masyarakat terus berupaya membersihkan material longsor yang menimpa sejumlah titik di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Alat berat pun ikut diterjunkan.

Manaje Humas Daop 2 PT KAI Joni Martinus mengatakan mulanya terdapat delapan titik longsor yang dilaporkan menghambat Kereta Api (KA) rute selatan sejak Rabu, (22/11) malam. Namun jumlahnya terus berkurang seiring pembersihan yang dilakukan.

"Penanganan longsor tinggal satu titik lagi yaitu di kilometer 231," katanya kepada Republika.co.id, Kamis (23/11).

Terdapat empat alat berat berupa beko yang diperbantukan dalam proses pembersihan ini. Beko tersebut berasal dari Bandung dan Tasikmalaya. Beko ini terhubung dengan kereta sebagai pengangkutnya hingga mudah dibawa ke jalur KA yang mengalami longsor.

Berdasarkan prediksi terakhir, KA baru bisa melintas paling lambat sekitar pukul 23.00 WIB. Tetapi dengan pengerahan banyak beko, proses pembersihan akan lebih cepat.

"Estimasi pekerjaan yang direncanakan paling lambat pukul 23.00 WIB dimajukan menjadi jam 19.30 WIB. Artinya lokasi longsor akan bisa dilalui kereta lebih kurang jam 19.30 WIB," ujarnya.

Ia memperkirakan KA Malabar akan menjadi KA pertama yang melewati rute selatan usai tuntas dibersihkan.

"Adapun KA pertama yang sudah berangkat normal atau tidak memutar adalah KA Malabar tujuan Malang. Berangkat dari stasiun Bandung jam 15:45 WIB," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement