Jumat 24 Nov 2017 18:49 WIB

Lombok Gelar Festival Desa Benderang Informasi Publik

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang perempuan melintas di dekat bangunan rumah tradisional Bayan di Dusun Adat Sembagik, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Minggu (12/3).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Seorang perempuan melintas di dekat bangunan rumah tradisional Bayan di Dusun Adat Sembagik, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Minggu (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tuan rumah Festival Desa Benderang Informasi Publik (DBiP) Nasional pada 28-30 November 2017. Wakil Ketua Komisi Informasi (KI) NTB Najamudin Amy mengatakan, Festival DBiP akan dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

Najamudin menyampaikan sejumlah kegiatan yang akan dilakukan meliputi penandatanganan nota kesepahaman KI NTB dan Polda NTB mengenai keterbukaan informasi, dan seminar nasional bertajuk "Menurunkan Angka Kemiskinan Melalui Penerapan Pemerintah Terbuka", Cerdas Tangkas yang akan diikuti oleh perwakilan desa peserta, hingga gelar budaya.

Lokasi kegiatan ini dibagi menjadi dua tempat, yakni di Hotel Lombok Raya dan Kompleks Islamic Center NTB, yang menjadi ikon destinasi wisata halal di Bumi Seribu Masjid tersebut.

"Festival ini untuk mengkampanyekan keterbukaan informasi publik agar keterbukaan informasi bisa sampai ke masyarakat yang ada di desa-desa," ujar Najamudin dalam jumpa pers di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika NTB, Jumat (24/11).

Najamudin menjelaskan, Festival DBiP 2017 juga akan menghadirkan sedikitnya 5 ribu peserta. Ribuan peserta ini datang dari berbagai latar belakang, mulai dari KI pusat, KI daerah, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, organisasi pemuda, organisasi perempuan, mahasiswa, Asosiasi Perangkat Desa, Asosiasi Kepala Desa, hingga tokoh masyarakat di NTB.

Najamudin berharap pagelaran Festival DBiP 2017 mampu berkontribusi dalam mendorong pemerintah daerah menurunkan angka kemiskinan melalui praktik pemerintahan yang terbuka, mengingat mayoritas penduduk miskin berada di desa.

"Mari kita sukseskan Festival Desa Benderang Informasi Publik berskala nasional ini karena akan membawa harum nama NTB," kata Najamudin menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement