Sabtu 25 Nov 2017 15:27 WIB

Wapres JK Nilai Sulit Membentuk Kementerian Khusus Ponpes

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Bayu Hermawan
Jusuf Kalla
Foto: Republika/ Wihdan
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Presiden Jusuf Kalla secara resmi menutup penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) 2017 di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Quran, Bengkel, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tengah Barat (NTB) pada Sabtu (25/11).

Kedatangan JK disambut dengan shalawat badar. JK juga mendengarkan hasil rekomendasi Munas NU 2017 yang dibacakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siraj.

Dalam sambutannya, JK mengatakan sebagai organisasi terbesar, NU mengemban amanah dan tanggung jawab besar bagi Indonesia. JK berharap NU terus meningkatkan amal ibadah, dan memberikan pembinaan, pengetahuan, dan bimbingan kepada umat.

JK juga mendengar rekomendasi NU mengenai perlunya kementerian khusus yang membidangi pondok pesantren. Menurut JK, hal ini agak sulit mengingat peraturan perundangan-undangan yang menyebutkan jumlah kementerian tidak boleh lebih dari 35 kementerian.

"Saya ingin sampaikan, (kementerian pesantren) sulitnya kita ada undang-undang yang sebutkan tidak boleh lebih dari 35 (kementerian)," ujar JK di Ponpes Darul Quran, Bengkel, Lombok Barat, Sabtu (25/11).

Menurut JK, hal ini berbeda dengan jaman Presiden Soekarno yang bisa memiliki 100 menteri. Kendati begitu, kata JK, hal yang memungkinkan ialah dengan mendirikan direktorat jenderal khusus yang membidangi dunia pesantren.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement