Ahad 26 Nov 2017 09:47 WIB

Warga Medan Tunggu Kirab Bobby-Kahiyang Sejak Subuh

Rep: Issha Harruma/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Iriana Joko Widodo dan rombongan keluarganya disambut secara adat oleh keluarga besar Nasution dan Siregar (Suhut dan Anak Boru) di acara puncak adat (Mata Ni Horja) Bobby Afif Nasution dan Kahiyang Ayu Siregar di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (25/11).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Iriana Joko Widodo dan rombongan keluarganya disambut secara adat oleh keluarga besar Nasution dan Siregar (Suhut dan Anak Boru) di acara puncak adat (Mata Ni Horja) Bobby Afif Nasution dan Kahiyang Ayu Siregar di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ribuan warga tumpah ke jalan Gagak Hitam, Ringroad, Medan, yang menjadi lokasi kirab budaya Bobby Nasution-Kahiyang Ayu, Ahad (26/11). Sebagian dari mereka bahkan menunggu sejak subuh.

"Kami ingin lihat pengantinnya, Pak Jokowi, Mas Gibran dan Jan Ethes," kata salah satu warga Medan Timur, Rosmala, Ahad (26/11).

Tak hanya warga Medan, mereka yang datang untuk melihat kirab ini juga datang dari daerah lain. Firdaus warga Pancurbatu, Deliserdang, mengaku datang sejak subuh bersama seluruh anggota keluarganya. Dia mengaku penasaran ingin melihat presiden dan keluarganya secara langsung.

"Mudah-mudahan nanti bisa bersalaman sama Pak Jokowi," kata dia.

Kirab budaya Bobby-Kahiyang akan dimulai dari Medan Internasional Convention Center di Jl Gagak Hitam menuju kediaman Bobby di Bukit Hijau Regency, Kompleks Taman Setiabudi Indah, yang menjadi lokasi resepsi. Kirab ini akan diikuti pengantin, keluarga besar keduanya, relawan, hingga Polwan dan anggota wanita TNI.

Mereka akan berjalan kaki sepanjang 2,6 kilometer sambil mengenakan pakaian adat. Musik gordang sambilan dan alat musik melayu akan mengiringi rombongan pawai ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement