Ahad 26 Nov 2017 13:53 WIB

Erupsi Gunung Agung, Masyarakat Diimbau Tetap Tenang

Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung pascaletusan freatik kedua, terpantau dari Desa Culik, Karangasem, Bali, Ahad (26/11).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung pascaletusan freatik kedua, terpantau dari Desa Culik, Karangasem, Bali, Ahad (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Bupati Karangasem, Bali I Gusti Ayu Mas Sumantri mengimbau masyarakat tetap tenang menghadapi aktivitas vulkanik dan erupsi Gunung Agung, asalkan menjauhi radius enam kilometer dari puncak gunung ditambah perluasan sektoral radius 7,5 kilometer.

"Saya minta warga masyarakat yang berada lebih dari radius enam kilometer tetap tenang dan jangan takut dengan kondisi ini, meskipun Gunung Agung sudah 18 kali mengalami aktivitas vulkanik," ujar Mas Sumantri saat ditemui di Pos Pantau Desa Rencang, Karangasem, Ahad (26/11).

Kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Karangasem itu, juga ingin memastikan apakah berita yang berkembang di masyarakat bahwa Gunung Agung sudah meletus itu apakah berita bohong (hoax) atau bukan. Maka, pihaknya bersama Forkopimda dan OPD di daerah setempat datang untuk memantau kondisi hasil pemeriksaan seismograf dan aktivitas kegempaan Gunung Agung di pos pemantau.

"Kami juga ingin menggali informasi terkini dari petugas PVMBG di Pos Pantau terkait Gunung Agung, agar petugas bisa melakukan evakuasi warganya yang berada di kecamatan dengan lebih baik dibanding evakuasi saat terjadinya aktivitas vulkanik Gunung Agung pada 22 September 2017," katanya.

Dari pantauan orang nomor satu di Kabupaten Karangasem itu, ada beberapa desa yang warganya sudah mengungsi yang telah dilakukan warganya sejak 14 Oktober 2017. "Kami memastikan sudah ada 48.000 warga kami sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujarnya.

Sejak kembalinya aktivitas vulkanik Gunung Agung pada 21 November 2017, pihaknya selalu mengimbau warganya agar tetap siaga dan waspada. "Kami juga sudah mengingatkan kepada warga yang berada di radius KRB III agar mengosongkan kediamannya," ujarnya.

Mas Sumantri juga menyampaikan kepada pemerintah daerah di sembilan kabupaten/kota agar sekiranya pemerintah daerah yang menerima warga pengungsi Gunung Agung agar diberikan perhatian dan diberikan tempat untuk mengungsi.

"Kami berharap pemerintah kabupaten/kota yang menampung warga asal Karangasem agar ikut membantu logistik para pengungsi ini ketika ada kekurangan," ujarnya.

Apabila ada kekurangan logistik agar berkoordinasi dengan Pemkab Karangasem dan pihaknya siap datang dan siap untuk memfasilitasi sehingga masyarakat Karangasem yang mengungsi dapat terfasilitasi dengan baik.

Pihaknya juga mendapat kabar bahwa salah satu warganya yang mengungsi di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, meninggal dunia dan pihaknya mengharapkan masyarakat setempat dapat memfasilitasi penguburan jenazah warganya tersebut.

"Apabila disepakti pihak keluarga yang ditinggalkan agar dapat dikubur di desa setempat dan apabila dipulangkan ke kampung halaman pihaknya siap memfasilitasi," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement