Senin 27 Nov 2017 08:46 WIB

Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Sukabumi Siaga Bencana

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Tebing sekitar enam meter di belakang bangunan SDN Pasir Halang 1 Sukaraja, Kabupaten Sukabumi longsor, Sabtu (4/3) sore. Dampaknya, satu bangunan madrasah rusak dan seorang warga mengalami luka-luka.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Tebing sekitar enam meter di belakang bangunan SDN Pasir Halang 1 Sukaraja, Kabupaten Sukabumi longsor, Sabtu (4/3) sore. Dampaknya, satu bangunan madrasah rusak dan seorang warga mengalami luka-luka.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Masyarakat di Kota/Kabupaten Sukabumi diminta meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana. Hal ini dilakukan karena guyuran hujan yang melanda Sukabumi sejak Ahad (26/11) malam hingga Senin (27/11) pagi.

"Dari Minggu malam hingga Senin wilayah Sukabumi diguyur hujan," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada Republika.co.id, Senin. Dari pantauan, kata dia, belum ada laporan bencana baik longsor maupun banijir.

Meskipun demikian, lanjut Zulkarnain, tingginya intensitas hujan perlu diantisipasi warga dengan meningkatkan kewaspadaan terutama di daerah rawan bencana. Selain itu, petugas dan relawan penanggulangan bencana di lapangan diminta untuk memantau kondisi daerahnya masing-masing.

Bila terjadi bencana maka petugas akan segera menindaklanjuti laporan tersebut untuk segera ditangani. Zulkarnain menerangkan, Kota Sukabumi memang belum menetapkan status siaga banjir dan longsor. Namun, kata dia, petugas di lapangan tetap siaga menghadapi potensi bencana.

Kewaspadaan menghadapi bencana akibat tingginya intensitas hujan juga dilakukan BPBD Kabupaten Sukabumi. Setiap koordinator wilayah (Korwil) sudah diminta memantau perkembangan di wilayahnya masing-masing, terang Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman.

Hasilnya lanjut Eka, belum ada laporan bencana yang terjadi di Sukabumi. Ia berharap tingginya intensitas hujan ini tidak menimbulkan bencana. Untuk mengantisipasi bencana lanjut dia warga  di daerah rawan bencana diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement