REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nun jauh di Casablanca, Maroko, bertengger menara masjid tertinggi di dunia. Menara masjid yang mencakar langit setinggi 210 meter mencapai selalu setia menemani Masjid Hasan II yang mulai dibangun pada tahun 1980. Masjid Hasan II dirancang oleh arsitektur asal Prancis Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues.
Masjid Hasan II merupakan tempat ibadah umat Islam terbesar kedua di dunia, setelah Masjidil Haram di Makkah. Bangunan masjid itu berdiri megah di sebuah semenanjung hasil reklamasi dan menghadap ke perairan Atlantik. Pembangunan masjid itu terinspirasi oleh ayat Alquran, `'Singgasana Tuhan dibangun di atas air.''
Selain memeliki menara yang paling tinggi di dunia saat ini, masjid Hasan II memiliki kapasitas yang amat besar yakni bisa menampung 80 ribu orang. Sebagian lantai masjid itu menggunakan kaca. Sehingga setiap orang yang beribadah di masjid itu seakan-akan bisa bersujud di atas laut. Setiap malam, di puncak menara dilengkapi dengan sinar laser yang mengarah ke Makkah.
Interior yang mempercantik Masjid Hasan II secara khusus dirancang dan dibangun atas permintaan Raja Hasan II. `'Aku ingin membangun masjid ini di atas air, sebab singgasana Tuhan berada di atas air. Sehingga orang yang beriman akan mendatanginya untuk sembahyang dan memuji Sang Pencipta sembari merenungkan langit dan lautan yang diciptakan-Nya,'' titah Raja Hasan II.
Menara tertinggi lainnya yang terbuat dari batu bata adalah Qutub Minar yang berada di Delhi, India. Dominasi menara Masjid Hasan II sebagai yang tertinggi di dunia tak lama lagi akan terkalahkan. Saat ini, dua minaret setinggi 230 meter tengah di bangun di Tehran, Iran. Minaret telah menjadi lambang eksistensi Islam.