Selasa 28 Nov 2017 07:52 WIB

Pengaruh Agama di Pilkada Besar, Polri Siapkan Antisipasi

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bilal Ramadhan
 Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto
Foto: Republika/ Wihdan
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Founder Lembaga Survey Kedai Kopi Hendri Satrio menyatakan, pascapilkada DKI Jakarta pada 2017, pengaruh agama akan memiliki porsi besar dalam menentukan arah pemilih dalam Pilkada 2018. Menurut dia, pengaruh agama menjadi di atas 50 persen.

Menanggapi hal tersebut, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyatakan, Kepolisian tidak menganggap mudah masalah ini. Pasalnya, isu agama dan SARA kerap memicu konflik horizontal.

"Oleh sebab itu Mabes Polri sudah mengantisipasi dengan adanya Direktorat Siber di Bareskrim kemudian Direktorat Baintelkam dan Biro Multimedia di Divisi Humas," kata Setyo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (27/11).

Kepolisian, lanjut Setyo akan melakukan patroli 24 jam seminggu penuh. Ketika didapati hal negatif, maka polisi akan melakukan profiling atau identifikasi. "Kita melakukan pendekatan secara persuasif edukasi kita kasih tahu yang bersangkutan akunnya bawah ini adalah melanggar hukum anda sudah melakukan ujaran kebencian dengan mengangkat isu SARA," ucap Setyo.

KPU telah menetapkan 171 daerah yang akan melangsungkan Pilkada serentak pada 2018 mendatang. Dari 171 daerah tersebut, ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang akan menyelenggarakan Pilkada di 2018. Beberapa provinsi di antaranya adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement