Selasa 28 Nov 2017 07:48 WIB

Tim SAR Prioritaskan Evakuasi KRB Dua dan Tiga

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Warga mengungsi GOR Swecapura, Klungkung, Bali, Senin (27/11). Warga yang tinggal di kawasan rawan bencana erupsi Gunung Agung kembali mengungsi. Mereka mengungsi ke sejumlah titik penampungan menyusul peningkatan status Gunung Agung dari level siaga ke awas.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Warga mengungsi GOR Swecapura, Klungkung, Bali, Senin (27/11). Warga yang tinggal di kawasan rawan bencana erupsi Gunung Agung kembali mengungsi. Mereka mengungsi ke sejumlah titik penampungan menyusul peningkatan status Gunung Agung dari level siaga ke awas.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) gabungan memprioritaskan evakuasi warga yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) II dan III Gunung Agung di Kabupaten Karangasem. Kepala Kantor SAR Kota Denpasar, I Ketut Gede Ardana mengatakan masih ada beberapa warga yang memilih bertahan karena keyakinan mereka.

"Ini tentu tidak logis dan terlalu berisiko bertahan di kawasan terdampak erupsi," kata Ardana, Selasa (28/11).

Jika masyarakat tetap bertahan di zona merah, Badan SAR Nasional (Basarnas) bekerja sama dengan aparat setempat akan menertibkan warga karena menyangkut nyawa. Ardana mengatakan setelah evakuasi di zona dua dan tiga selesai, maka tim akan mengawasi pengosongan di KRB I.

"Warga di KRB II dan III yang masih bisa evakuasi mandiri, silakan evakuasi mandiri, atau minta bantuan pada tim SAR," kata Ardana.

Evakuasi yang terlambat, ujar Ardana bisa berdampak fatal. Pengalaman terdahulu menunjukkan ada risiko terputusnya akses ke wilayah terdampak, sehingga petugas tidak bisa menyalurkan bantuan.

"Ini seharusnya jadi pertimbangan warga supaya mereka mau dievakuasi," kata Ardana.

Tim SAR gabungan sepanjang Senin (28/11) berhasil mengevakuasi 245 warga di zona bahaya. Sejumlah warga dievakuasi ke Padangbai, seperti warga Desa Yeh Bunga (10 orang), dan Jungutan (4). Sebanyak 20 warga Desa Tulamben dibawa ke Desa Tianyar Barat, 29 warga dari Desa Tulamben dibawa ke Desa Mukti Tejakula Buleleng, tiga orang warga Besakih Kauhan dibawa ke Banjar Sega Desa Nongan, dan 12 warga Banjar Lusuh Kanging Dusun Pering Sari dibawa ke Sideman.

Berikutnya 30 warga Banjar Yeh Bunga dievakuasi ke Banjar Seraya Desa Angentiga, 35 warga Banjar Abian Tiing Kaja dibawa ke Antiga, delapan warga Banjar Tiing Kelod dibawa ke Belong Manggis, 19 warga Dusun PErangsari dibawa ke Desa Tri Eka Bhuana, 15 warga Banjar Beluhu Kauh dibawa ke Desa Culik, dan 60 warga Banjar Tiingan Bebandem dibawa ke Manggis.

Evakuasi melibatkan personel dari SAR Sabhara Kepolisian Daerah (Polda) Bali, Komando Distrik Militer (Kodim) 1623 Karangasem, Polisi Pamong Praja Karangasem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, Kepolisian Resor (Polres) Karangasem, tim pemadam kebakaran, relawan, dan Palang Merah Indonesia (PMI). Jumlah pengungsi terbaru mengalami peningkatan menjadi 29.023 jiwa.

Saat ini pengungsi di Karangasem mencapai 15.758 jiwa di 105 titik pengungsian, Buleleng (3.972 jiwa di sembilan titik), Klungkung (3.029 jiwa di 31 titik), Bangli (600 jiwa di satu titik), Tabanan (744 jiwa di tujuh titik), Denpasar (1.472 jiwa di 35 titik), Gianyar (2.587 jiwa di delapan titik), Badung (549 jiwa di lima titik), dan Jembrana (312 jiwa di 16 titik).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement