REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai daerah-daerah tertentu di Sumatera Utara yang memiliki potensi longsor.
Kabid Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1 Medan Syahnan di Medan, Selasa (28/11), mengatakan pihaknya memprakirakan tingginya curah hujan dalam beberapa hari ke depan.
Kondisi itu menimbulkan potensi terjadinya peristiwa longsor di sejumlah daerah yang memiliki wilayah perbukitan di Sumut. Namun disesuaikan dengan kondisi geografi, potensi longsor tersebut dibagi atas tiga kategori yakni rendah, sedang, dan tinggi.
Ancaman longsor dengan potensi rendah diperkirakan dapat terjadi di Sipohon di KabupatenTapanuli Utara, Bandar Pulau dan Pulau Rakyat di Kabupaten Asahan, serta Kualuh da Bilah Hulu di Kabupaten Labuhan Batu.
Longsor dengan potensi sedang dapat terjadi di Groga dan Tarutung di Kabupaten Tapanuli Utara, Balige, Lumban Julu, Habinsaran, Muara di Kabupaten Toba Samosir, Mandrehe dan Hiliduho di Kabupaten Nias, serta Teluk Dalam, Lahusa, Lalowu, dan Gomo Kabupaten Nias Selatan.
Ancaman serupa juga ada di Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Pakpak Barat, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Langkat, dan Kota Gunung Sitoli.
Sedangkan ancaman longsor dengan potensi tinggi terdapat di Pahae Jae, Pahae Julu, Siborong-borong, dan Adian Koting di Kabupaten Tapanuli Utara, Simpang Empat, Merek, Barus Jae, Mardinding, Payung, dan Munthe di Kabupaten Karo.
Selanjutnya di Lintong Nihuta dan Onan Ganjang di Kabupaten Humbang Hasundutan, Onan Runggu dan Palipi di Kabupaten Toba Samosir,
Barus, Tapian Nauli, dan Lumut di Kabupaten Tapanuli Tengah, Batang Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan, serta di Batang Natal, Natal, Batahan, Penyabungan , Kotanopan, dan Muara Sipongi di Kabupaten Mandailing Natal.