Kamis 30 Nov 2017 00:04 WIB

Pemerintah Cina Ingatkan Warganya tak Kunjungi Bali

Red: Nur Aini
Wisatawan Cina (Ilustrasi)
Foto: Google
Wisatawan Cina (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina mengingatkan warganya agar tidak bepergian ke Bali untuk sementara waktu menyusul meningkatnya aktivitas Gunung Agung.

"Kami telah mengeluarkan peringatan kekonsuleran kepada warga Cina agar tidak bepergian ke Bali untuk sementara waktu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, Selasa (28/11).

Laman Kemenlu Cina, Rabu (29/11) juga menyebutkan bagi warga Cina yang sudah berada di Bali untuk tetap tenang dan wasapada atas keselamatan jiwa mereka. "Jika mereka sudah berada di sana (Bali), hindari mendekati gunung berapi," kata Geng.

Ia mengingatkan warganya segera melapor ke kantor polisi terdekat di Bali jika dalam keadaan darurat. "Segera hubungi pula Konsulat Jenderal China di Denpasar dalam keadaan darurat," ujarya.

Menurut dia, Kemenlu dan misi diplomatik China di Indonesia akan terus mengeluarkan informasi terkait situasi Gunung Agung. Gunung api berketinggian 3.142 meter dari permukaan laut meletus sejak Selasa (21/11) petang.

Sejumlah media arus utama di Cina melaporkan akivitas gunung api yang berlokasi di Kabupaten Karangasem tersebut sejak Rabu (22/11) hingga saat ini.

Ratusan jadwal penerbangan menuju Bali dari berbagai kota di sejumlah negara, termasuk Cina, terdampak peristiwa letusan gunung api di wilayah barat Pulau Bali itu. Garuda Indonesia dan beberapa maskapai penerbangan asal Cina juga membatalkan rute penerbangan ke Denpasar setelah Bandar Udara Internasional Ngurah Rai ditutup sejak Senin (27/11).

Cina merupakan penyumbang terbesar wisatawan asing ke Indonesia, terutama Bali. Pada 2016, jumlah kunjungan wisatawan asing asal Cina ke Indonesia mencapai angka 1,5 juta. Pada 2017, Kementerian Pariwisata RI menargetkan kunjungan wisatawan asal Cina mencapai 2,5 juta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement