Rabu 29 Nov 2017 19:30 WIB

Pakar Cuaca Peringatkan Cikal Bakal Badai Baru

Petugas BMKG menunjukkan area pergerakan badai Siklon Tropis Cempaka di Laboratorium BMKG Kemayoran, Jakarta, Rabu (29/11).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Petugas BMKG menunjukkan area pergerakan badai Siklon Tropis Cempaka di Laboratorium BMKG Kemayoran, Jakarta, Rabu (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pakar cuaca dari Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, Dr Techn Marzuki mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak cikal bakal badai baru di sekitar lokasi badai tropis cempaka yang akan melanda beberapa daerah di Indonesia.

"Untuk saat ini badai tropis cempaka sudah mulai bergerak menjauhi wilayah Indonesia, tetapi akan ada muncul dua cikal bakal badai baru yang saat ini masih kategori 'invest area', yakni tahap awal menuju badai," katanya di Padang, Rabu (29/11).

Ia mengatakan biasanya tahap "invest area" ini ditandai dengan adanya gangguan atmosfer yang berpeluang menyebabkan badai. Cikal bakal badai tersebut terjadi di bagian selatan Pulau Jawa dan juga di Teluk Benggala. "Maka perlu diwaspadai pada daerah Jawa bagian Selatan dan Sumatera," katanya.

Menurut dia, jika cikal bakal gangguan atmosfer tersebut berkembang menjadi badai, maka akan meningkatkan curah hujan terutama untuk daerah Jawa dan Sumatera.

Ia menjelaskan, cikal bakal badai tersebut akan menjadi badai jika adanya potensi suhu permukaan air laut yang hangat di atas 26,50 Celsius, kelembaban yang cukup pada atmosfer di ketinggian lima kilometer dan arah angin yang berubah-ubah.

Namun dalam beberapa hari ke depan kemungkinan akan terjadi penurunan intensitas curah hujan kecuali cikal bakal badai tersebut berkembang. "Karena dari pantauan, pusat tekanan rendah sudah bergerak ke bagian tengah Indonesia dan akan menghilang dalam satu minggu ke depan," katanya.

Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada mengingat perubahan cuaca yang sangat cepat ini, terutama terhadap kemungkinan terjadinya banjir.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement