Sabtu 02 Dec 2017 18:40 WIB

Ridwan Kamil Mengaku tak Bisa Pilih Wakil Sendiri

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengatakan tidak bisa menentukan sendiri Calon Wakil Gubernur yang akan mendampinginya. Menurut Emil, pendampingnya akan ditentutan berdasarkan musyawarah dengan tokoh-tokoh di Jabar.

"Beberapa parpol pengusung (parpol pengusung Emil dan Daniel Muttaqien di Pilkada Jabar) ingin mengusung kadernya. Saya tidak bisa menentukan langsung sendiri," ungkap Emil kepada wartawan usai memberi materi dalam workshop nasional terkait anggaran daerah yang digelar Partai Golkar di Petojo, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12).

Karena itu, lanjutnya, meminta pendapat dari berbagai tokoh di Jabar sangat diperlukan. Emil menuturkan, cara yang dilakukan pihaknya serupa dengan cara yang dilakukan oleh Cagub Pilkada Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa dalam menentukan wakilnya.

"Cara terebut paling baik sebab mendengar berbagai pendapat tokoh masyarakat, tokoh agama dan sebagainya," tutur Emil.

Karena itu, baik Emil maupun Daniel Muttaqien sedang gencar meminta masukan dari berbagai tokoh di Jabar. "KangDaniel yang juga dari Golkar harus mampu meyakinkan tokoh-tokoh Jabar bahwa dia bisa pemimpin semua golongan," tambah Emil.

Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta bakal calon gubernur Jawa Barat, Emil, untuk memilih sendiri calon wakilnya tanpa melakukan konvensi atau menyerahkan ke musyawarah koalisi partai pengusung. Menurut Ketua Bidang Pemenangan Jawa Barat DPP PPP Dayat Hidayat, dengan menentukan sendiri, Emil akan mampu memilih calon wakil gubernur yang tepat dan sesuai dengan kebutuhannya.

Dayat mengatakan, Emil jangan menyerahkan penetapan calon wakil gubernur ke partai pengusung karena tidak akan ada titik temu. Karena, masing-masing partai akan bersikukuh untuk menjadikan kadernya sebagai pendamping Wali Kota Bandung tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement