Senin 04 Dec 2017 18:47 WIB

Pangdam: Persoalan Citarum akan Ditarik oleh Pusat

Rep: Djoko Suceno/ Red: Karta Raharja Ucu
Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Doni Mordano, saat menyampaikan paparannya dihadapan oara wartawan mengenai penanganan Sungai Citarum.
Foto: Republika/Djoko Suceno
Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Doni Mordano, saat menyampaikan paparannya dihadapan oara wartawan mengenai penanganan Sungai Citarum.

REPUBLIKA.CO.ID, Bandung -- Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Doni Mordano, mengatakan, penanganan Sungai Citarum akan ditarik pemerintah pusat. "Menko Maritim menyampaikan soal Sungai Citarum akan ditangani pusat. Jadi kita akan lebih total dalam bekerja," kata dia dalam acara penanaman pohon di kawasan Situ (danau) Cisanti, Ahad (3/12).

Situ Cisanti merupakan hulu atau nol kilometer Sungai Citarum yang terletak di Gunung Wayang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandunh. Di situ tersebut terdapat sumber mata air purba yang telah berusia 12 juta tahun.

Dari situ inilah air mengalir hingga membentuk Sungai Citarum yang memiliki oanjang sekitar 269 kilometer dan melintasi 13 kabupaten/kota di Jawa Barat. "Salah satu persoalan Sungai Citarum adalah sumber atau hulunya. Kondisi lingkungan di Situ Cisanti rusak. Makanya kita perbaiki kondisi lingkungan disini. Samoah yang ada di dasar situ kita angkat dan kita tanami pohon di sekitar situ," ujar Doni.

Menurut Doni mengembalikan kondisi Sungai Citarum seperti sebelum era 80-an bukan merupakan pekerjaan mudah. Butuh keterlibatan semua pihak dalam satu koordinasi.

"Bukan program mudah. Tapi kalau dilakukan bersama-sama bisa diatasi. Kita sebagai prajurit Siliwangi mampu bekerja untuk rakyat," ujar mantan danjen Kopassus inu.

Doni mencontohkan kerusakan hutan Amazon di Brazil. Dalam memulihkan kondisi hutan tersebut, pemerintan Brazil mengerahkan tentaranya. Setelah dilakukan dengan sungguh-sungguh upaya tersebut membuahkan hasik. 

"Untuk bisa menang dalam persaingan global salah satu syaratnya sumber daya manusia. Salah satu syarat SDM berkualitas adalah kondisi air yang sehat dan bebas dari limbah dan zat berbahaya," ujar dia.

Untuk menghijaukan kawasan hulu Sungai Citarum di Gunung Wayang dan kawasan daerah aliran sungai, kata Doni, telah disiapkan sebanyak 40 ribu bibit pohon tarum. Pohon Tarum atau Nilai sebagai bahan pewarna alami.

Pohon ini, kata dia, "Kenapa kita pilih pohon ini (Tarum) karena kita ambil rohnya dulu. Citarum diambil dari kata Tarum. Untuk tahap pertama akan kita bagikan sebanyak 6.000 bibit pohon Tatum kepada masyatakat," tutur dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement