REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebagian pedagang Pasar Cijerah yang bangunan kios serta lapaknya terbakar akibat konsleting listrik, Jumat (8/12) dini hari pukul 03.00 WIB mengaku pasrah dengan musibah tersebut. Barang-barang dagangan sebagian pedagang pun ikut hangus terbakar dan tak sempat diselamatkan.
Salah seorang pedagang pakaian, Farida (48) mengaku satu kios miliknya habis dilalap api bersama seluruh barang dagangannya. Ia mengaku belum sempat menyelamatkan barang dagangannya karena baru datang ke kios sekitar pukul 03.30 WIB. "Satu kios saya ikut habis terbakar. Enggak tahu darimana asal apinya, pas datang setengah empat api sudah padam," ujarnya saat ditemui di lokasi kebakaran, Pasar Cijerah, Jumat (8/12).
Dia mengatakan, tidak ada barang dagangannya yang bisa diselamatkan. Selain itu, ia mengaku sebelum kejadian sekarang, kios miliknya juga pernah terbakar beberapa bulan lalu.
Sementara itu, salah seorang pedagang sembako, Yanto saat ditemui di Pasar Cijerah mengaku sebelum kebakaran terjadi, ia baru saja menyimpan barang-barang yang baru dibeli di dua gudang miliknya. Saat kebakaran terjadi, sebagian barangnya habis terbakar dan tidak bisa diselamatkan.
"Stres mikirnya, ini barang baru masuk semua ke gudang," ujarnya sambil membersihkan kios yang terbakar sekaligus menyelamatkan barang yang tersisa.
Berdasarkan pantauan, sekitar pukul 09.00 WIB, para pedagang yang kiosnya terbakar membersihkan puing-puing bangunan sisa kebakaran sambil menyelamatkan sisa barang dagangan yang masih ada.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Ferdi Ligaswara mengatakan pihaknya menerima informasi kebakaran sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Kemudian, tim langsung menuju lokasi kebakaran sekitar 10 menit waktu perjalanan.
"Lokasi yang terbakar kios-lapak di titik tengah pasar Cijerah. Data yang diperoleh seluruh kios Pasar Cijerah 1.600 unit dan yang terbakar di titik tengah sebanyak 36 lapak atau kios. Penyebabnya karena arus pendek," katanya.
Menurutnya, kios dan lapak yang terbakar adalah milik pedagang kelontong, sembako dan sayuran. Dia mengatakan, Dinas Kebakaran menerjunkan 16 unit pancar, dua unit rescue dan tiga unit komando dibantu unit PMI dan Dinas Kesehatan serta kepolisian dan TNI.
"Api dapat dipadamkan kurang lebih 20 menit terus dilakukan pendinginan. Upaya yang dilakukan secepat mungkin memblokir bagian tertentu supaya api tidak menjalar," katanya.
Menurutnya, saat melakukan pemadaman, aktivitas di lokasi kebakaran Pasar Cijerah sudah ramai. Hal tersebut sempat menyulitkan para petugas saat melakukan pemadaman. Namun, berkat koordinasi dan kesigapan petugas dilapangan hal itu tidak terlalu menjadi kendala. "Alhamdulillah tidak ada korban dan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta," ungkapnya.