Jumat 08 Dec 2017 18:30 WIB

Prancis Dukung Inisiasi Kuwait Akhiri Blokade Qatar

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Winda Destiana Putri
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Foto: AP Photo/Thibault Camus
Presiden Prancis Emmanuel Macron.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mendukung pertemuan negara teluk yang diinisiasi Kuwait terkait blokade Qatar. Prancis, dia mengatakan, siap menengahi pertemuan tersebut dan mencari solusi terbaik untuk mengakhiri konflik.

"Saya ingin melihat rekonsiliasi diantara anggota negara teluk seperti yang sudah saya katakan sejak awal krisis," kata Emmanuel Macron seperti diwartakan Aljazirah, Jumat (8/12).

Qatar saat ini tengah menghadapi blokade dari Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Yaman dan Bahrain yang telah memutuskan hubungan diplomatik. Tidak hanya itu, negara-negara tersebut juga memberlakukan sanksi ekonomi serta menutup seluruh akses, yakni darat, udara, serta laut, dari dan menuju Qatar.

Hal tersebut dilakukan karena negara-negara Teluk menuding Qatar sebagai pihak yang menyokong dan mensponsori kelompok teroris. Namun tuduhan tersebut disangkal dan dibantah secara tegas oleh Qatar.

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengaku siap mengadakan pembicaraan dengan negara-negara teluk lainnya untuk menyelesaikan krisis yang sedang terjadi. Kendati, dia menegaskan, kedaulatan negara bukan merupakan hal yang dapat dikompromikan.

"Kita perlu memecahkan maslaah tapi bukan karena harga diri atau kedaulatan negara kita," kata Emir Qatar.

Lebih jauh, dia mengatakan, Qatar tidak bisa menerima intervensi apapun terkait masalah dalam negara mereka. Meski demikian, dia mengatakan, warga Qatar berhak mengetahui alasan dibalik blokade dan kekejaman yang dilakukan anggota negara teluk lainnya.

"Qatar juga berkomitmen untuk memerangi terorisme," kata Emir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement