Ahad 17 Dec 2017 10:23 WIB

Zulkifli Hasan: Yang Radikal Trump, Bukan Umat Islam

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
Peserta aksi bela Palestina memadati kawasan Lapangan Monas, Jakarta, Ahad (17/12).
Foto: Republika/Prayogi
Peserta aksi bela Palestina memadati kawasan Lapangan Monas, Jakarta, Ahad (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan mengikuti Aksi Damai Bela Palestina 1712 bersama puluhan ribu umat Islam, ulama dan habaib di Monumen Nasional, Ahad (17/12). Kepada massa aksi, Zulkifli Hasan tegaskan yang seharusnya disebut radikal adalah Donald Trump, bukan umat Islam.

"Presiden Amerika mengkhianati konstitusinya sendiri bahwa kemerdekaan adalah Hak Asasi Manusia. Mengesahkan penjajahan adalah bentuk pengkhianatan," ujar Zulkifli Hasan.

Sebaliknya, Zulkifli Hasan menyebut tuduhan radikal terhadap umat Islam salah alamat. "Saya percaya umat Islam tidak perlu diajarkan lagi soal toleransi karena sudah khatam. Terbukti kita bisa hidup berdampingan damai dalam perbedaan," katanya.

Zulkifli juga menegaskan solidaritas kemanusiaan terhadap Palestina melintasi batas batas perbedaan suku, agama dan latar belakang lainnya. "Apapun latar belakang suku maupun agamanya, membela Palestina adalah membela kemanusiaan. Indonesia berdiri bersama Palestina," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement