Senin 18 Dec 2017 01:25 WIB

Cerita Megawati Mencari Kader yang Peduli Lingkungan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Hazliansyah
Pengumuman Bakal calon Gubernur PDI Perjuangan. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidatonya saat penguuman bakal calon gubernur dan wakil gubernur empat daerah di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Ahad (17/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengumuman Bakal calon Gubernur PDI Perjuangan. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidatonya saat penguuman bakal calon gubernur dan wakil gubernur empat daerah di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Ahad (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsep hijau menjadi tampilan baru PDI-P saat mengumumkan empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Provinsi Riau, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Maluku.

Ketua Umum PDI-P mengatakan, konsep ini memang sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada di empat wilayah tersebut. Keempat-nya dianggap daerah yang cukup gersang dan masih minim penghijauan yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Sekitar lima bulanan saya mencari pemimpin, melihat CV (Curicum Vitae) dan biodata nya. Ini orang-orang yang suka pada lingkungan alam. Itu sama dengan hobi saya," ujar Megawati di kantor PDI-P, Ahad (17/12).

Megawati menuturkan bahwa dia sangat tertarik dengan alam, tumbuhan, dan hewan. Kecintaannya akan lingkungan ini bahkan sempat dipertanyakan sejumlah kalangan.

"Sebagai tokoh pimpinan partai politik bukannya harus berpikir politik saja. Ini salah besar. Politik itu hanya alat perjuangan, tapi kalau lingkungan dan alam semeste ini adalah kehidupan kita sendiri," tutur Megawati.

Putri Presiden Soekarno ini menyebut bahwa masyarakat dalam negeri dan global sekarang sudah mulai fokus dalam hal memperbaiki alam yang menjadi tempat hidup manusia. Selama ini kita menjadi aktor utama dalam merusak alam itu sendiri. Namun hal itu mulai diperbaiki dengan banyaknya konferensi mengenai pemanasan global dan cara mengatasinya.

Pemasalahan ini pula yang dilihat Megawati di empat provinsi ini. NTT misalnya, Mega bercerita bahwa daerah ini sangat gersang dan panas. Walaupun sudah ada yang menanam pohon sebagai bentuk penghijauan tapi jumlahnya belum banyak.

Kemudian untuk Sulawesi Tenggara, dia sempat jalan-jalan ke berbagai daerah dan kawasan provinsi ini sangat indah. Sayangnya keindahan tersebut dirusak oleh perusahaan tambang yang berulah dan merusak alam. Mereka melupakan hutan dan pembuangan limbahnya ini mnejadi racun. Lingkungan di sana menjadi berbahaya bagi manusia tinggal.

"Banyak yang mempersoalkan ini dan menyebut bahwa tugas perbaikan lingkungan ini harus dilakukan LSM, dan berpikir bahwa itu bukan tugas kita (partai politik). Ini yang banyaknya kader saya kering, tidak paham bahwa ini tugas kita," kata Megawati.

Dalam pengumuman pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Megawati menuturkan bahwa calon yang dipilih adalah mereka yang juga paham serta memiliki tekad kuat dalam menjaga lingkungan agar tetep hijau.

Keempat paslon ini adalah Andi Rachman dan Suyatno untuk Provinsi Riau, untuk Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu Asrun dan Hugua, untuk Provinsi Maluku Irjen Pol Murad Ismail dan Barnabas Orno, terakhir untuk Provinsi NTT Partai berlambang Banteng ini menjatuhkan pilihannya kepada Marianus Sae dan Emilia J Nomleni.

Mereka semua diharap bisa menjalankan politik hijau, politik yang asri dan damai. Politik Hijau menjadi cara PDI-P menjatuhkan dukungannya kepada para paslon tersebut.

"Buat saya kalah menang hal biasa, tapi tentunya saya bertekad yang saya pilih ini bisa memenangkan dan mendapatkan perhatian, mendapatkan suara dari rakyat yang akan memilih. Biarkan rakyat yang terdidik memilih pemimpinanya. Kita boleh kampanye dengan janii, tapi janji harus ditepati, jangan tidak ditepat," pungkas Megawati.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement