Senin 18 Dec 2017 12:52 WIB

50 Pasangan Cina Nikah Massal di Sri Lanka

Sebanyak 50 pasangan Cina melakukan pernikahan massal di Kolombo, Sri Lanka, Ahad (17/12).
Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Sebanyak 50 pasangan Cina melakukan pernikahan massal di Kolombo, Sri Lanka, Ahad (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Sebanyak 50 pasangan dari Cina pada Ahad (17/12) mengikat simpul dalam pernikahan massal di ibu kota Sri Lanka yang dilakukan dalam adat Buddha. Kegiatan itu sebagai salah satu usaha pulau tersebut menarik lebih banyak wisatawan.

Sejumlah pasangan tersebut pengantin baru dan yang sudah menikah dan ingin mengenang kembali masa perkawinan mereka, kata beberapa pejabat. Beberapa di antaranya mengenakan pakaian adat daerah pegunungan di Sri Lanka, sementara yang lain memakai pakaian adat Cina atau Barat pada upacara utama di daerah Kolombo tengah.

"Akan ada lebih banyak pasangan ingin datang kemari dan merayakan perkawinan sejati dari China dan bagian lain dari dunia," kata Menteri Pariwisata Sri Lanka John Amaratunga.

"Acara Ini akan menjadi pembuka untuk menunjukkan bahwa Sri Lanka adalah tujuan yang terbaik bagi orang asing," tambahnya.

Kunjungan turis Cina di Sri Lanka meningkat dan saat ini menyumbang sekitar 13 persen dari dua juta turis yang berkunjung ke negara tersebut, kedua setelah jumlah pengunjung dari India, menurut data resmi. Pariwisata menyumbang sekitar lima persen dari produk domestik bruto dan wisatawan yang datang tahun ini sudah mencapai sekitar 2.3 juta.

Cina menuangkan ratusan juta dollar kepada Sri Lanka untuk proyek infrastruktur utama dan Kolombo adalah salah satu dari mitra utama dalam proyek "One Belt One Road" Beijing.

"Ini negara yang indah. Kami menyukai upacara tradisional," kata salah satu pengantin pria Wei Ying Nang (28 tahun), setelah acara pernikahan itu. Ia berdiri disamping istrinya, yang berpakaian gaun putih pengantin dan ia mengenakan jas.

Alice Wu, yang mengenakan pakaian sari emas daerah pegunungan Sri Lanka, mengatakan dia tertarik dengan unsur budaya sejak belajar menari tradisional Kandyan di Sri Lanka tiga tahun lalu. Suaminya, Henry Liu, yang berusia 25 tahun, mengenakan pakaian adat bewarna merah menyerupai baju raja kuno Sri Lanka.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement