REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA, PAPUA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengklaim, akses pendidikan di berbagai daerah Indonesia sudah cukup maksimal. Akan tetapi, dia mengakui, kualitas setiap sekolah tersebut masih sangat minim dan belum merata.
"Kalau keterjangkauan peserta didik untuk bersekolah sudah cukup, kira-kira 80 persen. Tapi yang jadi problem itu pemerataan kualitas pendidikan nya," kata Muhadjir di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (16/12).
Karena itu, Muhadjir menegaskan, saat ini Kemendikbud tengah fokus meningkatkan kualitas pendidikan tersebut. Untuk mewujudkan itu, Kemendikbud telah menambah guru garis depan (GGD) untuk membantu kekurangan guru di daerah, khususnya daerah terdepan, terluar, tertinggal (3T).
Selain itu, khusus di Papua, Kemendikbud juga menggelar program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM), pemberian beasiswa kepada putra daerah, hingga pertukaran pelajar. Upaya-upaya tersebut, diharapkan bisa mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan tersebut.
"Saya terjun langsung ke sini pun (Papua) sebagai upaya untuk mendorong pemerintah daerah untuk terus memperjuangkan peningkatan pendidikan di sini," jelas Muhadjir.
Ke depan, dia menegaskan, Kemendikbud akan lebih fokus dan serius untuk mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan yang merata di Indonesia. Komitmen itupun, diharapkan bisa diikuti oleh seluruh pemerintah daerah di Indonesia.