Kamis 21 Dec 2017 01:30 WIB

PDIP: Jangan Adu Hadi dengan Gatot

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bilal Ramadhan
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) berjabat tangan dengan mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) berjabat tangan dengan mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi keputusan Panglima Hadi Tjahjanto yang membatalkan surat keputusan mutasi Perwira Tinggi (Pati) TNI, Anggota Komisi I DPR, Charles Honoris menilai tidak perlu mengadu-adu panglima yang baru dengan yang lama. Ia menganggap masalah tersebut tidak perlu menjadi polemik dan diperdebatkan lagi.

"Biarkanlah panglima yang lama menjalani masa pensiun dengan tenang tanpa diganggu hiruk-pikuk dan kegaduhan politik," tulis Charles dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (20/12).

Menurutnya, keputusan Marsekal Hadi membatalkan sebagian mutasi pati TNI tersebut dirasa sudah dipertimbangkan secara matang. Ia menilai, sebagai Panglima TNI yang baru, Marsekal Hadi mengetahui apa yang dibutuhkannya untuk bisa menjalankan roda organisasi TNI secara optimal.

"Setiap pemimpin juga pasti memiliki metodologi dan cara kerja nya sendiri," ujarnya politikus PDIP tersebut.

Oleh karena itu Charles menganggap, apa yang dilakukan Marsekal Hadi sah-sah saja ketika Marsekal Hadi memiliki kebebasan untuk bisa melakukan perombakan sesuai kebutuhan organisasi yang dipimpinnya selama tidak melanggar aturan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement